Jakarta, Gatra.com - Menyambut tahun 2020, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito mengatakan bahwa BPOM akan terus bergerak melanjutkan terobosan dan inovasi. BPOM akan mendorong hilirisasi hasil-hasil penelitian untuk menjadi produk yang dapat dikomersialisasi. 

"Hasil penelitian yang telah dihilirisasi adalah produk-produk stem cell dari kajian Universitas Airlangga dan Universitas Indonesia," kata Penny di Ballroom Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Kamis (19/12). 

Penny mengatakan BPOM, juga akan fokus pada percepatan perizinan berupa revisi peraturan, pengurangan tahapan proses perizinan, pemanfaatan teknologi informasi termasuk penggunaan artifisial intelijen, perluasan jalur notifikasi produk, serta intensif layanan prioritas bagi pelaku usaha dengan track record yang baik. 

"Kami juga akan terus melakukan pendampingan hilirisasi riset untuk mendukung kemandirian industri termasuk asistensi regulator bagi peneliti dan mapping reset serta inovasi yang siap dihilirisasi," ujarnya. 

Penny menyebut Berbagai upaya dan inovasi dalam percepatan perizinan obat dan makanan telah dilakukan oleh Badan POM melalui deregulasi, simplifikasi proses bisnis, dan penggunaan teknologi informasi-digitalisasi.

BPOM lanjut Penny akan memegang peran utama sebagai otoritas pengendalian keamanan, khasiat, dan mutu Obat dan Makanan di Indonesia. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2017, mengamanatkan kepada BPOM untuk melaksanakan pengendalian keamanan sejak sebelum beredar hingga beredar di masyarakat luas.