Jakarta, Gatra.com - Direktur Ritel PT Sarinah (Persero), Lies Permana Lestari mengungkapkan, ke depan Sarinah akan fokus sebagai agregator produk UMKM. Bahkan, dalam waktu dekat ini Sarinah berkerja sama dengan Pusat Logistik Berikat (PLB) Marunda, Jakarta Utara, akan mengekspor produk UMKM yang berasal dari berbagai daerah ke pasar Cina.
"Kami mengumpulkan para UMKM-UMKM dari berbagai daerah, itu total barangnya ada 400 macam yang dikirim ke Cina. Ini kita bekerja sama dengan Pusat Logistik Berikat Marunda. Ini jadi ekspor perdana ke Cina," kata Lies kepada awak media, di Jakarta, Kamis (19/12).
Selain Cina, Sarinah juga membidik pasar-pasar lainnya seperti negara-negara di Afrika dan Timur Tengah. Untuk itu, Sarinah akan menggandeng Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mencari pasar domestik ataupun global. Adapun, saat ini produk baju muslim dan mukena sudah juga diekspor ke Malaysia dan Brunei Darussalam.
"Saat ini, ada beberapa rencana ekspor, tapi mungkin realisasinya tahun depan. Kami juga bekerja sama dengan Kemendag menciptakan pasar di domestik dan global," ujarnya.
Di sisi lain, barang yang akan diekspor hanya barang yang memenuhi kualifikasi ekspor. Nantinya pihak Sarinah yang akan melakukan seleksi. Adapun, menurutnya, ekspor perdana ke Cina ini nilainya belum signifikan.
"Ekspor masih yang kecil-kecil. Paling tidak sampai Rp100 juta. Tapi bukan tidak mungkin, setelah ekspor perdana ini kita punya pesanan banyak lagi," imbuhnya.
"Yang jelas, Sarinah adalah etalase showcase produk-produk unggulan UMKM untuk memasuki pasar global. Jadi Sarinah yang mengantarkan. Untuk negara tujuannya kita kordinasi lagi dengan Kemendag," tambahnya.
Pihaknya optimis branding produk yang dipasarkan di Sarinah sudah bagus untuk pasar domestik. Masalahnya, ada pada desain interior gedungnya saja, karena dianggap jadul atau kuno. Oleh karena itu, Sarinah juga akan mengembangkan interior lifestyle, experience, maupun journey.
"Pembenahan hanya di gedung saja. Karena ini gedung lama kan. Inilah yang akan dibawa oleh Sarinah. Sehingga turis-turis domestik maupun asing akan menjadikan Sarinah sebagai ikon produk UMKM. Kita kerja sama dengan Kemenpar untuk menjadikan Sarinah sebagai tempat yang wajib dikunjungi oleh wisman. Omset per hari Rp600 juta, 70 persennya adalah UMKM," katanya lagi.