Semarang, Gatra.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah membatasi mobil angkutan barang beroperasi di jalan raya pada 20-21 Desember menjelang Natal 2019. Mobil angkutan barang juga dibatasi beroperasi di jalan raya pada 31 Desember 2019 sampai 1 Januari 2020.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Tengah, Satriyo Hidayat mengatakan mobil barang dibatasi adalah yang bersumbu tiga atau lebih. Selain itu, mobil barang yang memiliki gandengan dan mobil barang yang digunakan untuk mengangkut tanah, pasir, batu, bahan tambang, dan bahan bangunan.
Menurut Satrio, pembatasan operasional diberlakukan di jalan tol Semarang-Solo, jalan nasional Yogya-Magelang-Bawen, Solo-Klaten-Yogya, dan jalan Tegal-Purwokerto.
“Pembatasan mobil barang ini untuk memberikan kesempatan pada masyarakat menikmati libur natal dan tahun baru bersama keluarga tanpa kemacatan di jalan,” katanya kepada wartawan di Semarang, Rabu (18/12).
Lebih lanjut, Satriyo menyatakan, menghadapi libur natal dan tahun (Nataru) telah menyiapkan moda angkutan umum bagi masyarakat, yakni 27.223 unit bus dengan kapasitas 837.240 penumpang.
Sebanyak 143 kereta api dengan kapasitas 52.150 penumpang, sebanyak 127 penerbangan pesawat udara dengan kapasitas 13.920 penumpang, dan delapan kapal laut dengan kapasitas 4.807 penumpang.
“Kementerian Perhubungan juga menyediakan 33 kendaraan berkapasitas 1.475 penumpang tujuan Jateng yang berangkat 21 Desember mendatang,” ujar Satriyo.
Guna mengantisipasi kemacetan arus lalintas selama liburan Nataru, menurut Satriyo sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan dengan membuat posko terpadu. “Kami akan menempatkan petugas khusus di titik-titik rawan kemacaten,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marca dan Cipta Karya Jateng, A.R. Hanung Triyono, menyatakan seluruh ruas jalan yang ada dalam kondisi baik dan siap digunakan pada arus kendaraan liburan Nataru.
Demikian pula dengan jalan jalur alternatif yang tersebar di berbagai daerah di Jateng sudah diperbaiki dan dalam kondisi baik serta dapat digunakan untuk pengalihan arus apabila terjadi penumpukan kendaraan.
“Semua ruas jalan baik jalan tol, jalur lintas pantai utara, jalur lintas tengah, jalur lintas pantai selatan semuanya dalam kondisi baik," ujar Hanung.