Brebes, Gatra.com - Pabrik pasta bawang merah yang dikelola Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Sinergi Brebes Inovatif di Desa Sidamulya, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah melakukan ekspor perdana ke Arab Saudi. Produksi dari pabrik tersebut diharapkan dapat menjaga stabilitas harga bawang merah yang kerap anjlok.
Pabrik pasta bawang merah milik BUMP PT Sinergi Brebes Inovatif merupakan pengembangan klaster bawang merah binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal. Tujuannya agar produksi bawang merah yang berlimpah dapat dibuat olahan yang mampu meningkatkan nilai tambah dan mempunyai daya simpan yang lebih lama.
Pabrik pasta bawang dengan produk utama bermerk "Ulegan Bawang" tersebut merupakan industri pertama di Indonesia yang memproduksi olahan bawang merah berupa pasta. Kepemilikan saham pabrik yang didirikan pada 2017 ini sebagian besar adalah petani anggota Kelompok Tani Sido Makmur Desa Sidamulya.
"Ada 52 petani anggota kelompok tani yang memiliki saham di BUMP PT Sinergi Brebes Inovatif," kata Ketua Kelompok Tani Sido Makmur, Juwari, di sela acara pelepasan ekspor perdana pasta bawang merah di Desa Sidamulya, Rabu (18/12) sore.
Juwari mengungkapkan, jumlah pasta bawang merah yang diekspor ke Jeddah, Arab Saudi sebanyak 56 ton. Pengiriman dilakukan dalam tiga tahap selama tiga bulan dengan nilai kontrak sebesar Rp1,6 miliar.
"Potensi pasar di luar negeri sangat besar. Setelah pengiriman 56 ton, rencana mulai April tahun 2020 kami akan ekspor lagi ke Jeddah sebanyak 90 ton," kata Juwari.
Menurut Juwari, ekspor tersebut bisa dilakukan setelah PT Sinergi Brebes Inovatif memenuhi semua persyaratan di antaranya perijinan operasi industri olahan pangan dan sertifikat keamanan pangan produk pasta bawang merah dari instansi-instansi berwenang.
Sebelum mendapat pesanan dari Arab Saudi, Juwari menyebut pasta bawang merah yang diproduksi dikirim untuk memenuhi pesanan industri dari dalam negeri. Salah satunya pabrik di Tangerang dengan jumlah pesanan sebanyak satu ton dari kapasitas produksi 14 ton per bulan.
"Untuk ekspor ke Arab Saudi, produk pasta bawang merah kami bersaing dengan ?produk pasta dari Thailand, Vietnam dan India. Tapi kami yakin produk kami cocok dengan selera pasar di Arab Saudi," ungkapnya.
Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah Soekowardojo yang hadir dalam acara pelepasan mengatakan, ekspor perdana pasta bawang merah merupakan sinergi dan kerja besar yang diupayakan sejumlah pihak, mulai dari BI, pemerintah daerah, hingga petani. "Pabrik pasta bawang merah ini baru yang pertama kali ada di Indonesia. Brebes yang memulai ekspor," katanya.
Menurutnya, pabrik pasta bawang merah yang dikelola BUMP PT Sinergi Brebes Inovatif bisa menjadi? contoh pola kerja usaha yang dijalankan petani untuk komoditas-komoditas lain. Selain itu, juga menjadi salah satu upaya untuk menjaga stabilitas harga bawang merah yang kerap anjlok saat stoknya melimpah pada panen raya.
"Ekspor yang dilakukan juga akan mendatangkan devisa negara dan sejalan dengan visi BI dalam upaya menggenjot ekspor untuk mengatasi defisit transaksi berjalan. Sehingga ke depan semoga ekspornya bisa bertambah, tidak hanya ke Saudi," ujarnya.