Tebingtinggi, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi mendirikan posko dan dapur umum kepada warga terdampak banjir. Selain membuka posko, Pemko Tebing tinggi juga menyiagakan tim medis juga diturunkan untuk memastikan kesehatan warga terdampak banjir.
Wali kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan mengatakan ada tiga kecematan di kota Tebingtinggi terendam air karena tingginya curah hujan. Untuk mengantifiasi dampak banjir terhadap kesehatan warga dan memenuhi kebutuhan warga, pihak Pemko Tebingtinggi mendirikan posko.
"Kepada tim saya menyampaikan agar para petugas posko kesehatan tetap siaga dilokasi. Kemudian dapur umum tetap difungsikan sampai keadaan normal. Tim juga suapaya tetap memantau kondisi-kondisi terdampak banjir sampai situasi benar-benar aman," pintanya.
Umar juga menyampaikan, Pemko Tebingtinggi juga sudah berkoordinasi ke Provinsi Sumatera Utara. Pemko bermohon agar Bendung Bronjong (bendung statis lama) yang berada di tengah sungai padang bisa dibongkar.
"Karena hal tersebut ditengarai menjadi salah satu penyebab lambatnya air turun yang keluar dari Bendung Gerak Bajayu. Bendungan ini dibangun Kementerian PUPR dan telah dioperasikan," terang Umar.
Tim penanganan dampak banjir meluapnya air Sungai Padang yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, Satpol PP, Kecamatan dan Kelurahan. Bahkan lintas OPD bersama TNI dan Polri secara berkelanjutan memantau langsung perkembangan dilapangan.
Diinformasikan, sesuai dengan pantauan tim dilapangan sekitar pukul 03.00 WIB pagi di Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Tebingtinggi Kota air sudah terlihat surut dan tidak menggenangi pemukiman warga lagi.
Hal yang sama juga terlihat di Kecamatan Padang Hulu, meliputi Kelurahan Lubuk Raya, Kelurahan Lubuk Baru, Kelurahan Bandarsono, dan Kelurahan Pabatu air sudah surut dan kering.
Secara umum kondisi banjir telah berangsur surut dan hanya terdapat adanya genangan air di beberapa tempat. Namun, tim penanggulangan banjir tetap memantau perkembangan debit air.
Diberitakan sebelumnya, banjir yang melanda beberapa tiga kecamatan di Kota Tebingtinggi. Banjir disebabkan curah hujan yang tinggi sepanjang malam 15-16 Desember 2019 di sekitaran Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Akibatnya debit air yang masuk ke aliran sungai yang melintasi Kota Tebing Tinggi meningkat seperti Sungai Bahilang dan Sungai Padang.