Home Milenial Gus Ghofur: Islam Nusantara Lahir Dari Tanah Melayu

Gus Ghofur: Islam Nusantara Lahir Dari Tanah Melayu

Pekanbaru, Gatra.com - Anak ulama kharismatik Nadhlatul Ulama (NU), almarhum KH Maimoen Zubair atau Mbah Maimoen, Dr KH Abdul Ghofur (Gus Ghifur) mengatakan, Islam di Nusantara ini lahir dari tanah Melayu. 

Menurut Gus Ghofur, bumi Melayu menjadi tonggak peradaban Islam di Indonesia sekarang ini, menyebar hingga Asia Tenggara. Bahkan, ayahnya, almarhum Mbah Maimoen juga berguru dari gurunya yang berasal dari tanah Melayu di Sumatera Utara. 

"Sebelum ada Islam di Jawa, sudah ada Islam di Melayu. Orang Melayu itu, 100 persen ya Islam," kata Gus Ghofur, usai melakukan Safari Pencerahan di hadapan ratusan mahasiswa dan civitas akademika Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau, di Islamic Center, Rabu (18/12).

Rektor Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah (Jateng) ini kemudian bercerita, bagaimana pendiri Nahdlatul Ulama Hasyim Asy'ari belajar dari guru asal Melayu juga (Minangkabau) bernama Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi di tanah haram, Mekkah.

Termasuk juga, dari literatur diperoleh, KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, juga belajar dari Syekh Ahmad Khatib. 

"Nahdlatul Ulama pendirinya KH Hasyim Asy'ari, belajarnya kepada Ahmad Khatib Minangkabau, sudah jadi khatib di Masjidil Haram, belajarnya dari orang Melayu. Ayah saya punya guru dari Medan (juga) Melayu. Maka harus dihidupkan kembali, Islam Nusantara lahir dari Melayu ini," pinta Gus Ghofur. 

Senior Ustad Abdul Somad (UAS) di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir ini mengatakan, Islam di Indonesia ini menjadi harapan bagi banyak dunia. 

Alasannya, kehidupan berbangsa di Indonesia mayoritas memeluk agama Islam, berjalan dengan damai dan aman. Antara keagamaan, Islam serta kebangsaan, berjalan dengan baik seiring sejalan. 

"Bisa tenang, tidak konfrontasi antara keislaman dengan kebangsaan. Semua ingin mencontoh di sini (Indonesia)," kata ahli tafsir ini. 

Gus Ghofur menyebutkan, terkadang banyak mahasiswa dan generasi muda tidak menyadari itu. Bahkan, ada beberapa pihak justru ingin mencontoh kehidupan berbangsa dan beragama Islam dengan negara lain di luar sana. 

"Kita itu kadang-kadang memberi contoh di sana (luar negeri), padahal di sana ingin contoh di sini. Ini akan kita sampaikan, harapan banyak negara muslim di dunia itu ada di sini (Indonesia)," jelasnya. 

Menurut dia, Indonesia dibangun dengan menerapkan Pancasila. Para ulama menjadi pendiri bangsa juga telah mengakui Pancasila sebagai dasar untuk menjaga NKRI. 

Selain itu, Gus Ghofur menjelaskan, banyak ulama di Timur Tengah mengakui sistem dianut Indonesia benar adanya. "Semuanya kita sampaikan risalah tentang Islam di Indonesia. Negara ini sudah dibangun oleh para ulama dengan bentuk seperti ini, dengan Pancasila-nya denga NKRI-nya," katanya. 

"Dan kita konfirmasi ke berbagai ulama di Timur Tengah, ini sudah benar dan Indonesia bisa pertahankan kebenaran itu, sementara di berbagai negara kebenaran ini dikoyak berbagai kelompok," lanjutnya. 

 

3759