Jakarta, Gatra.com - Penyebab dari bayi yang gizi buruk (stunting) tidak hanya berasal dari kurangnya asupan nutrisi yang diberikan, tetapi juga dari kelainan metabolisme.
Dalam pidatonya saat pengukuhan guru besar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) mengatakan, apabila kelainan metabolisme bawaan tidak ditata laksana dengan nutrisi yang sesuai akan membuat anak alergi makanan yang berakhir pada stunting.
"Untuk itu kami sangat menganjurkan pemberian "susu khusus". Sayangnya, susu khusus ini belum diakui sama BPJS Kesehatan. Untungnya dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mau membantu, meskipun belum ada teknisnya," ucap Prof. Damayanti usai pengukuhan guru besar di Aula IMERI FKUI, Jakarta Pusat, Rabu (18/12).
"Nah, itu yang sedang kita perjuangkan. Saya 13 tahun memperjuangkan itu untuk orang-orang tidak mampu karena susunya mahal banget. Susunya itu khusus untuk alergi dan kelainan metabolime yang bahkan kalau dikasih ASI bisa meninggal," ujarnya.
Setelah melalui pendekatan nutrisional genomik, pencegahan bayi stunting juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan sumber pangan protein lokal. Kemudian mengkonsultasikan masalah gizi yang dapat dilakukan di posyandu, puskesmas, maupun rumah sakit terdekat.