Tokyo, Gatra.com - Perusahaan mobil asal Swedia, Volvo AB akan menjual bisnis UD Trucks yang berbasis di Jepang ke Isuzu Motors dengan nilai sekitar US$2,3 miliar. Hal itu dilakukan karena margin yang rendah di tengah persaingan industri truk berteknologi tinggi yang semakin memanas.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (18/12), kesepakatan itu merupakan bagian dari ekspansi bisnis. Mereka akan berbagi teknologi canggih untuk truk listrik dan sistem self-driving. Saham Volvo naik sebesar 5%, sementara itu saham Isuzu juga mengalami kenaikan 3%.
Kemitraan ini merupakan hal baru dalam tren yang berkembang di antara para produsen kendaraan yang bergabung untuk bersaing secara lebih baik. Hal ini dikarenakan naiknya permintaan kendaraan listrik dan teknologi baru lainnya.
Pihak Volvo mengatakan transaksi itu diperkirakan akan menambah pendapatan operasionalnya sekitar SEK 2 miliar atau setara dengan US$ 208 juta serta meningkatkan kas bersih sebesar SEK 22 miliar.
Menurut para analis, pasar truk Jepang sangat kompetitif dan tidak terlalu menguntungkan, sehingga penjualan UD Trucks akan mengalami penurunan karena harus bersaing dengan Daimler Jerman, Tata Motors India dan Dongfeng Motor Cina.
"Ini adalah cara untuk memfokuskan bisnis dan menghasilkan uang yang baik serta pada saat yang sama keluar dengan keuntungan kecil," ujar analis Handelsbanken Capital Markets, Hampus Engellau.
Isuzu diketahui memiliki spesialisasi dalam pembuatan truk ukuran sedang hingga sedang. Sementara UD Trucks kuat dalam hal bobot.
Kesepakatan itu diharapkan akan selesai pada akhir tahun 2020 dan akan mengkonsolidasikan industri truk yang sempat mandek di Jepang yang didominasi oleh Hino Motors milik Toyota.
"Kami akan bersandar pada kekuatan satu sama lain, menyatu dari satu sama lain dalam hal teknologi, dan meningkatkan volume kami yang lebih besar," kata Presiden dan CEO Volvo Group Martin Lundstedt kepada wartawan di Tokyo.