Pati, Gatra.com - Langkah antisipasi perlu dilakukan instansi terkait pada hari raya Natal dan Tahun Baru. Lantaran Nataru tahun ini, berdekatan dengan momen hajatan Pilkades serentak di Kabupaten Pati.
Bupati Pati, Haryanto mengatakan, persiapan menjelang Nataru harus dilakukan secara khusus dan integratif. Apalagi berbarengan dengan penanganan pasca Pilkades yang digelar pada 21 Desember.
"Meski persiapan jelang Nataru adalah agenda rutin setiap tahun, dan intensitas pemudik tidak sebanyak ketika Idul Fitri, kita jangan sampai kecolongan," ujarnya saat Rapat Koordinasi Ekonomi, Keuangan, dan Industri Daerah (Ekuinda) di Ruang Penjawi, Selasa (17/12).
Dikatakannya, pada 21 Desember mendatang, 121 desa di Kabupaten Pati akan menggelar Pilkades secara serentak. Sehingga, antisipasi perlu dilakukan terkait berdekatannya waktu Pilkades dengan momentum Nataru.
"Sebab ini bersamaan dengan pasca Pilkades serentak. Dari sekian banyak Cakades, pasti ada yang tidak puas. Sebab, dari 282 calon yang berlaga, hanya 121 yang akan terpilih. Ini harus kita antisipasi," ujarnya.
Lebih lanjut Haryanto mengemukakan, mendekati Natal ini, ada kemungkinan politisasi agama dalam kontestasi Pilkades. Sebab, dari sekian banyak kontestan, ada pula yang nonmuslim. Keadaan ini boleh jadi akan jadi trik politik oleh pihak-pihak tertentu.
"Kami khawatir kalau ini dimanfaatkan dengan tidak baik. Mudah-mudahan tidak terjadi, tapi kita harus waspada. Dalam langkah antisipasi, yang paling perlu memberi perhatian ekstra ialah Muspika," ucapnya.
Ditambahkan, ia meminta supaya semua pihak ikut menjaga kondusifitas, agar umat Nasrani dapat merayakan Natal dan melaksanakan ibadah dengan baik.
"Saya tidak ingin ada situasi tertentu pasca Pilkades yang dapat mengganggu kekhusyukan umat Kristen dalam merayakan Natal," harapnya.