Jakarta, Gatra.com - Kepala Pusat Pengembangan Film (Pusbangfilm) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Maman Wijaya mengatakan, kegiatan Restorasi film mereupakan salah satu yang didorong oleh Presiden Joko Widodo sebagaimana tercantum dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu ada ruang percontohan pemutaran film di ruang terbuka.
Untuk itu, Maman mengatakan, untuk melaksanakan hal tersebut, Kemendikbud akan terus mendorong dari sektor distribusi dan penyebaran. Hal ini agar setiap kalangan dan lapisan dimasyarakat bisa menikmati dan mengakses film. Kemendikbud juga menargetkan selama satu tahun, ada pemutaran di 300 titik dan tempat khusus untuk ruang terbuka
"Kalau untuk penyebaran dan pemanfaatan itu biasanya sudah jalan. Kita di tiga format ya, format untuk anak-anak. Kemudian yg kedua di bioskop untuk masyarakat atau komunitas. Yang ketiga di daerah 3T (Terpencil, Terluar, Terjauh) yang tidak punya bioskop. Biasanya kita kerja sama dengan teman komunitas dan itu dilayar tancap biasanya," ujar Maman saat ditemui di Kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (18/12).
Selain itu, Maman menegaskan, apresiasi tetap diberikan kepada para pemain film lama yang nantinya direstorasi. Apresiasi tersebut dalam berbagai macam bentuk yaitu undangan waktu pemutarannya. Apabila pemainnya sudah meninggal, kemudian ada pengalihan ahli warisnya.
"Ada pemain yg seperti tahun lalu itu. Pemainnya tinggal satu orang yg masih tersisa lalu kita ajak, kalau ke daerah kita ajak juga. [Hal ini] sekaligus sebagai saksi sejarah buat film itu sendiri. Itu bagian dari apresiasi. Kemudian, yang kedua tentu karena ini kan non komersial ya. Jadi mungkin apresiasi di bagian lainnya selain tadi. Itu berupa penghargaan, undangan, dan memberi kesempatan kepada beliau untuk menjadi bagian dari sejarah," ucap Maman.
Maman juga mengatakan, kegiatan restorasi film ini menjadi sebuah bahan diplomasi budaya. Nantinya film yang direstorasi akan menjadi bahan dan konten dari rumah budaya Indonesia yang ada di 17 negara.
"Termasuk juga kita melayani beberapa KBRI di luar negeri karena kita juga punya semacam pekan budaya di sana. Film itu menjadi salah satu unggulan program mereka dan kontennya kita yang suplai," pungkas Maman.
Dalam kesempatan kali ini, Pusbangfilm Kemendikbud sendiri melaksanakan pemutaran film hasil restorasi yaitu film "Kereta Api Terakhir". Kereta Api Terakhir adalah film Indonesia tahun 1981 dengan disutradarai oleh Mochtar Soemodimedjo dan dibintangi Deddy Sutomo dan Gito Rollies