Purwokerto, Gatra.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 5 Purwokerto menyiapkan ratusan petugas untuk memantau wilayah rawan pada masa angkutan natal dan tahun baru 2020 (nataru). Pasalnya, masa angkutan nataru ini tiba bersamaan dengan datangnya puncak penghujan.
Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto mengatakan para petugas akan bersiaga mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan kereta api. Dia menjelaskan, KAI juga mendirikan Posko di daerah rawan bencana. Sementara, teridentifikasi sebanyak 11 titik rawan.
“Disiagakan untuk mengamankan perjalanan KA di sepanjang lintas KA untuk memantau apabila terjadi kondisi yang dapat menghambat perjalanan KA,” katanya, Rabu (18/12).
Kata dia, titik rawan bencana itu terdiri dari rawan bencana amblesan lantaran tanah labil, rawan longsor dan rawan banjir.
“PT KAI Daop 5 Purwokerto menyiapkan petugas penilik jalan (PPJ) ekstra di 13 titik, penjaga jalan lintas (PJL) ekstra 15 titik, dan petugas posko daerah rawan ekstra 2 titik. Serta penempatan Alat material untuk siaga (AMUS) di 20 lokasi,” ujarnya.
Sebelumnya, KAI Daop 5 telah mengidentifikasi sejumlah wilayah rawan bencana yang berrisiko menghambat perjalanan KA. Wilayah rawan amblesan, berada di antara stasiun Banjar-Langen.
Kemudian, rawan longsor di antara Stasiun Kawunganten-Jeruklegi, antara Stasiun Jeruklegi-Lebeng, antara Stasiun Tambak-Ijo, Stasiun Prupuk-Songgom, Slawi-Prupuk, Prupuk-Linggapura, dan antara Stasiun Linggapura-Bumiayu.
Adapun jalur rawan banjir di antara Stasiun Linggapura-Bumiayu, antara Stasiun Bumiayu-Kretek serta sungai-sungai di sepanjang jalur KA.
Supriyanto menambahkan, KAI juga menyiapkan personel keamanan yang terdiri dari personel Polsuska 133, personel security 225, dan bantuan eksternal dari TNI dan Polri sebanyak 76 personel.
Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta, dengan total petugas 440 orang.