Siak, Gatra.com - Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Koto Gasib berkolaborasi dengan Polsek dan perusahaan setempat mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sana.
Mereka menggelar patroli ke kampung-kampung yang rawan karhutla. Tak hanya patroli, simulasi juga dilakukan di kawasan PT Kimia Tirta Utama (KTU) di Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau.
Dalam simulasi itu, Satgas yang terdiri dari pihak PT KTU, Damkar BPBD Klaster 3, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan TNI/Polri, dengan sigap memadamkan api yang membakar hutan dan lahan. Ada yang pakai alat seadanya maupun alat pemadam api.
Kapolsek Koto Gasib, Ipda Suryawan mengatakan, simulasi itu bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dan membangun sinergitas antara pemerintah kecamatan, TNI, perusahaan dan masayarakat setempat dalam penanggulangan Karhutla secara proporsional dan profesional.
"Skenario yang kita lakukan natural, sama seperti kebakaran lahan pada umumnya. Yang membedakan, di lokasi sudah ada terparkir mobil pemadam serta objeknya lapangan terbuka. Tidak semak belukar," kata Suryawan kepada Gatra.com, di lokasi simulasi, Selasa (17/12).
Naturalnya skenario itu nampak dari awal terjadinya kebakaran. Saat itu pemilik lahan membakar lahannya, terus masyarakat melaporkan kejadian ke polisi dan kemudian tim patroli datang ke lokasi.
"Kalau masih bisa tangani oleh tim patroli dan tidak terpantau satelit, maka tim satgas tidak akan turun. Namun, kalau sudah 80 persen terpantau satelit, tim patroli tadi harus buat laporan ke grup WA yang didalamnya semua stakeholder, satgas langsung turun dengan peralatan lengkap," jelasnya.
Camat Koto Gasib, Dicky Sofyan mengatakan, kegiatan yang digelar ini merupakan rangkaian dari penanganan implementasi sistem komando Lancang Kuning 2020 yang di buat oleh Polda Riau.
Sebelumnya, pihaknya dengan seluruh penghulu kampung, Polsek, dan perusahan yang ada di daerah itu sudah melakukan rapat koordinasi membahas Riau Bebas Api (RBA) 2020.
"Hasil rapat itu kita tidak lanjuti dengan membuat beberapa embung dan parit baru di wilayah yang rawan terjadi Karhutla. Dari 11 kampung yang ada di sini, 8 di antaranya rawan Karhutla," rincinya.
Lantas Administratur PT KTU Achmad Zulkarnaen mengatakan, supaya RBA 2020, pihaknya sudah menyiapkan 1 peleton satgas pengendali.
Tidak hanya menangani Karhula, satgas yang terdiri dari 30 orang itu juga siap menangani semua bencana, khususnya yang terjadi di wilayah Kecamatan Koto Gasib.
"Komitmen kita dari awal, tetap terlibat. Sebagi contoh, di luar kawasan kita terjadi kebakaran, kita tetap turun dengan peralatan lengkap. Bahkan sebagai wujud kepedulian perusahaan menjaga lingkungan, tahun ini, semeter pun lahan perusahaan tak ada yang terbakar," katanya.
Reporter: Sahril Ramadana