Purbalingga, Gatra.com – Anak muda di Purbalingga, Jawa Tengah punya minat tinggi dalam budidaya minapadi. Terbukti, dari lima kelompok yang kini telah menerapkan sistem minapadi, sebagian anggotanya adalah anak muda.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Purbalingga, Sediyono mengatakan, anak muda bahkan sangat diandalkan dalam budidaya minapadi. Sebab, anak muda lebih responsif terhadap pengetahuan atau teknik baru yang hendak diterapkan.
Dia menjelaskan, minat anak muda untuk budidaya minapadi tak lepas dari potensi penghasilan yang tinggi dari penggabungan pertanian dan perikanan ini. Petani, akan memperoleh dua keuntungan sekaligus dalam sekali musim tanam.
“Sebelumnya kan tidak tahu hasilnya seperti apa. Sekarang setelah terjun, justru yang banyak diandalkan di minapadi adalah petani-petani yang relatif muda,” katanya, Selasa (17/12).
Dia menjelaskan, meski secara faktual jumlah tanaman padi yang ditanam berkurang karena untuk kamalir atau genangan air di pinggir petakan, tetapi produktivitas padi justru meningkat. Minapadi mampu meningkatkan hasil panen padi antara 10-20 persen per hektare.
Peningkatan produktivitas padi ini masih ditambah dengan penghasilan tambahan dari panen ikan. Karenanya, anak muda kini lebih tertarik membudidayakan sistem mina padi.
“Keuntungan lainnya dalam tiap hektare bisa panen antara satu sampai 1,2 ton ikan Nila per hektare,” jelasnya.
Lima kelompok tersebut yakni, Kelompok Tani Krida Remaja, seluas 5 hektare, di Desa kedungwuluh, Kecamatan Kalimanah, Kelompok Tani Eko Waluyo, seluas tiga hektare, Desa Kelitingger Wetan Kecamatan Padamara.
Kemudian, Kelompok Tani Layur Desa Limabasari Kecamatan Bobotsari seluas delapan hektare, kelompok Tani Blimbing Desa Limbasari Kecamatan Bobotsari, dan Kelompok Tani Sri Rahayu, Desa Gembong seluas 17 hektare.
“Kami berupaya agar luasan minapadi terus meningkat,” ujarnya.