Jakarta, Gatra.com - Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, mengatakan, tantangan Indonesia saat ini adalah menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satunya peluang membudidayakan lobster.
"Kita lihat panjang pantai kita, kita adalah negara nomer 2 yang paling terpanjang pantainya setelah Kanada, tapi kalau dilihat dari data yang saya rangkum, yang saya dapat laporan itu baru 10% saja yang kita manfaatkan. Itu juga belum maksimal dan masalah lobster akhir-akhir ini sangat 'panas'," kata Edhy saat acara Temu Stakeholders Pendidikan dan Bisnis Kelautan dan Perikanan di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (16/12)
Ia menganggapi kritikan terhadap kebijakan rencana ekspor benih lobster adalah hal yang lumrah, dari mulai pihak-pihak yang memojokkan dan berpikir negatif tentang wacana pembukaan ekspor benih lobster tersebut.
"Jadi kalau kita yakin terhadap rencana kita untuk membangun kepentingan masyarakat dan kepetingan negara, apa saja yang menganggap kita seperti itu, adalah bagian dri pada penguatan rencana kita," ujarnya.
Ia juga meyakini, Indonesia adalah negara penghasil benih lonster terbanyak di dunia. Ini adalah kesempatan untuk memulai membudidayakan lobster itu sendiri.
"Kalau masalah tempat saya sangat yakin kita punya tempat-tempat. Daerah penghasil lobster sendiri ada di Lombok, Jawa kita punya. Kenapa kita enggak mau mulai? Apa yang jadi masalah? Itu tugas pemerintah untuk mencari jalan keluar," ujarnya.
Menurutnya, mengenai ekspor benih lobster ini perlu menemukan jalan tengah, faktanya ada sebagian nelayan yang menggantungkan hidupnya dengan menangkap benih- benih lobster.
"Sambil menunggu persiapan untuk pembesaran dan pembudidayakan sendiri kan butuh infrastruktur. Nah, bisa saja ada wacana kouta ekspor,
Penangkapan sudah ada, ya sudah kita kasih kuota sampi waktu tertenu boleh ekspor kan banyak komoditas-komoditas lain yang menggunakan kebijakan ekspor tersebut dengan menggunakan kuota," katanya.
Ia menambahkan, harus ada sekitar 2-2,5% benih lobster yang dibesarkan untuk di lepas ke alam, karena kemungkinan hanya 1% benih yang bisa hidup sampai dewasa kalau dipaksakan hidup di alam.
Reporter: SAR