Semarang, Gatra.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Tengah memprediksikan sebanyak 2,1 juta orang akan masuk ke Jawa Tengah (Jateng) pada libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Menurut Kepala Dishub Jateng, Satrio Hidayat sudah melakukan langkah persiapan menghadapi libur panjang akhir tahun tersebut, antara lain lain membentuk posko terpadu.
“Kami juga akan memasang tambahan CCTV di lima titik lokasi rawan yakni Dieng, Belik Pemalang, simpang Bawen, Kedaton Boyolali, dan Jatinom Klaten,” katanya Rapat Koordinasi Lintas Sektoral Persiapan Posko Terpadu Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Semarang, Senin (16/12).
Lebih lanjut, Satrio, menyatakan jumlah orang yang masuk ke Jateng meningkat 5% dibadingkan pada libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 sebanyak 1.980.000 orang.
Jika dibandingkan dengan libur Idul Fitri 2019 lalu yang mencapai 7,5 juta orang memang masih kalah jauh.
Meski masalah yang dihadapi tidak sebesar pada masa libur Lebaran, lanjutnya, tetap melakukan persiapan untuk kelancaran orang yang akan merayakan natal dan tahun baru.
“Mengantisipasi kemacetan di tempat wisata kami telah mengimbau agar pengelola menyediakan tempat parkir ekstra dan menempatkan personil kepolisian,” ujarnya.
Untuk lokasi wisata yang rawan bencana banjir dan longsor, seperti di Dieng-Banjarnegara, Baturraden, Bandungan Kabupaten Semarang, dan Tawangmangu Karanganyar perlu disiapksiagakan peralatan berat.
“Wisata pantai agar disiagakan petugas SAR guna memberikan pertolongan kepada pengunjung kalau ada kejadian tidak diinginkan,” kata Satrio.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jateng, Herru Setiadhie, dalam kesempatan sama menyatakan kendati libur natal dan tahun baru tidak sekompleks libur Lebaran tetap perlu dilakukan persiapan agar berjalan lancar.
Herru juga mengingatkan kepada jajarannya TNI/Polri mesti waspada pada ancaman ganguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) dari pihak-pihak tidak bertanggungjawab.
“Hal lain yang mesti menjadi kewaspadaan adalah kemacetan di pasar tumpah, daerah rawan lakalantas, dan peredaran makanan kadaluarsa,” ujar dia.