Brebes, Gatra.com - Musim kemarau panjang mempengaruhi luas lahan tanam padi di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Meski demikian, berkurangnya lahan tanam tidak mempengaruhi surplus.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Brebes Yulia Hendrawati mengatakan, luas lahan produktif mencapai 67.800 hektar. Sebagian besar lahan tersebut ditanami padi dan bawang merah.
"Dengan luas lahan produktif yang ada, tiap tahun Brebes tetap selalu surplus," kata Yulia saat dihubungi Gatra.com, Senin (16/12).
Dari jumlah lahan produktif tersebut, ujar Yulia, luas lahan tanam padi pada tahun ini mencapai 20.410 hektar. Pada musim kemarau, sebagian lahan tanam itu mengalami puso atau gagal panen sehingga mempengaruhi produksi padi.
"Luas lahan produktif tetap tapi luas lahan tanam untuk padi memang turun karena pengaruh kemarau panjang dari Juli," ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian, pada November luas lahan padi yang panen mencapai 2.919 hektar dengan jumlah produksi mencapai 16.301 ton. Sedangkan pada Desember, dari luas lahan panen 3.706 hektar, produksi yang dihasilkan 20.706 ton.
"Desember ini baru memasuki masa tanam padi dan perkiraan panen raya pada di Maret," ujar Yulia.
Yuli mengatakan, sejumlah upaya dilakukan untuk mempertahankan surplus produksi padi. Di antaranya dengan pompanisasi air di sumber-sumber air yang masih ada, irigasi air tanah dangkal, optimalisasi alat mesin serta penguatan SDM petani melalui pendampingan dan pelatihan.
"Selain itu juga dengan pemberian bantuan benih, sarana produksi padi, pupuk, dan asuransi tani agar petani tak takut untuk menanam padi," sebut Yulia.