Solo, Gatra.com – Pemkot Solo beserta dengan jajaran Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Solo mulai mempersiapkan event Solo Great Sale (SGS). Gelaran yang biasa dihelat di bulan Februari tersebut rencananya akan menghadirkan fitur baru untuk berbelanja, yakni menggunakan fasilitas QR Code.
Wakil Ketua SGS David R Wijaya mengatakan pada tahun depan panitia tidak lagi mencetak kartu bagi konsumen atau pelanggan. Sebab nantinya sistem pembayaran baru menggunakan QR code yang aplikasinya bisa diunduh melalui android.
”Apalagi saat ini eranya sudah digital,” ucapnya Senin (16/12).
Dengan menggunakan aplikasi ini panitia dapat menghemat biaya pencetakan ribuan kartu. Apalagi untuk mencetak ribuan kartu ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Pada SGS kali ini panitia kan melibatkan 7.000 tenant dari berbagai sektor pelaku usaha. Sedangkan target transaksi, tahun 2020 panitia ingin mencapai Rp 700 miliar. ”Sebenarnya target kami rasa selalu tercapai, namun terkadang tidak semua pelanggan mau menukar struk belanja. Sehingga banyak transaksi yang tidak tercatat,” ucapnya.
SGS ini diharapkan bisa menggerakkan sektor perekonomian di Bulan Februari yang biasanya memasuki masa low season. Dengan adanya Solo Great Sale ini diharapkan banyak wisatawan berkunjung di Solo. Mulai dari menginap di hotel, berwisata, belanja, kuliner hingga berkunjung ke pasar tradisional.
”Kami harapkan tidak hanya mall atau hotel, namun juga pasar tradisional dan warung-warung di kampung turut berpartisipasi. Kalau perlu rumah sakit, pengacara dan penjual jasa lainnya juga turut serta,” ucapnya.
Sementara itu Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengapresiasi event Solo Great Sale yang sudah terlaksana selama lima tahun ini. Apalagi kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi pedagang kecil yang turut serta dilibatkan. ”Tidak sia-sia Pemkot memfasilitasi kegiatan semacam ini. Sebab dapat memberikan pemasukan PAD (pendapatan asli daerah),” ucapnya.
Tahun lalu tercatat transaksi dari hotel yang tercatat di SGS mencapai Rp850 juta yang masuk PAD. ”Dari hasil pajak yang masuk ini kami kembalikan lagi ke masyarakat dalam bentuk fasilitas umum, bantuan sosial dan sebagainya,” ucapnya.