Tebing Tinggi, Gatra.com - Akibat curah hujan yang tinggi sepanjang malam 15-16 Desember 2019, sedikitnya 3 Kecamatan di Kota Tebing Tinggi terendam. Air diperkirakan berasal dari Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Serdang Bedagai.
Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Kota Tebing Tinggi, M Dimiyathi mengatakan, debit air yang masuk ke aliran sungai yang melintasi Kota Tebing Tinggi meningkat seperti Sungai Bahilang dan Sungai Padang. Hal ini terpantau dari naiknya elevasi di bendungan Bajayu pada posisi 14,4 mdpl dari keadaan normal di 13,5 s/d 13,7 mdpl.
"Beberapa wilayah di Kecamatan Padang Hulu Kota Tebing Tinggi terdampak banjir kiriman tersebut. Seperti Kelurahan Taulang, Kelurahan Persiakan dan Kelurhan Padang Merbau," jelas Dimiyathi.
Dismpaikanya, beberapa titik lainya terjadi di Kecamatan Tebing Tinggi Kota dan Kecamatan Rambutan. Saat ini, kata dia, pintu air di bendungan Bajayu telah dibuka semua untuk mempercepat aliran air keluar, supaya banjir diharapkan cepat surut dan tidak mengganggu aktifitas warga.
"Kita minta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, Satpol PP dan beberapa OPD terkait telah melakukan langkah-langkah penanganan dampak banjir kiriman tersebut," katanya.
Dalam upaya penanganan lebih cepat, Dimiyathi meninjau langsung ke lokasi-lokasi terdampak banjir. Ia meminta, kepada para petugas penanganan supaya berusaha semaksimal mungkin membantu para masyarakat terdampak banjir kiriman tersebut.
"Bagi masyarakat yang memerlukan bantuan khususnya keadaan kegawatdaruratan segera menghubungi Pemerintah Kota Tebing Tinggi. Kontak langsung melalui Dinas Komunikasi dan Informatika yang juga menyediakan layanan nomor tunggal 112 yang beroperasi 24 jam dan bebas pulsa," ujarnya.