Yogyakarta, Gatra.com – Meja peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII di Keraton Yogyakarta rusak akibat digunakan untuk berswafoto oleh seorang wisatawan, Senin (16/12). Pihak keraton menaksir kerugian mencapai Rp400 ribu- Rp500 ribu.
Peristiwa ini terjadi di museum khusus Sri Sultan Hamengku Buwono VIII di kompleks Keraton Yogyakarta sekitar pukul 12.00 WIB dan diketahui oleh seorang abdi dalem museum, Mas Bekel Purakso Wiarjo, yang berjaga di bagian utara museum.
“Tiba-tiba terdengar suara keras seperti benda terjatuh. Saya tengok ke dalam ternyata meja marmer berkaki tiga yang berada di antara pintu masuk dan keluar museum sudah jatuh di mimbar,” jelasnya.
Wiarjo mengatakan kejadian ini bermula saat seorang wisatawan perempuan asal Bandung naik ke mimbar yang berisi satu meja dan empat kursi.
Meski terdapat tanda larangan naik ke mimbar, wisatawan itu tetap naik ke mimbar, duduk, dan menjadikan meja berdiamater 40 centimeter itu sebagai tumpuan untuk swafoto.
“Karena tidak seimbang, marmer jatuh dan akibatnya salah satu kaki meja patah. Untuk nama wisatawan, atasan tidak memberikan izin disampaikan ke media. Namun tadi sudah didata oleh bagian keamanan,” katanya.
Dari pantauan Gatra com, empat kursi dan meja itu telah dipindahkan dari mimbar berukuran empat meter persegi dengan tebal alas dua centimeter tersebut. Di dinding terdapat foto Sultan HB VIII yang berkuasa pada 1921-1939.
Meja dan kursi itu dibuat sesaat setelah Sultan HB VIII naik takhta. Bahannya dari kayu jati dengan ukiran dan prada, serta digunakan untuk menerima tamu dari Bangsal Kencana.
Wiarjo mengatakan saat ini meja sudah disimpan untuk kemudian diperbaiki. Ia memperkirakan kerugian akibat kerusakan itu sebesar Rp400 ribu- Rp500 ribu. Pihak keraton akan membahas tanggung jawab turis atas kerusakan ini.