Jakarta, Gatra.com - Setiap tahunnya, lebih dari 9.000 anak di Indonesia mengalami kelainan celah bibir alias sumbing bibir atau kelainan sumbing langit-langit.
Umumnya, anak-anak tersebut akan mengalami berbagai masalah kesehatan seperti sulit makan, sulit bernapas, sulit bicara, berisiko kurang gizi dan masalah sosial karena akan sulit mendapatkan teman.
Berdasarkan data surveilans Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI September 2014 hingga Juni 2016, ada 283 kelainan bawaan dari 40.862 kelahiran dengan prevalensi kelainan bawaan 6,9 per 1000 kelahiran. Salah satu kasus kelainan bawaan terbanyak yakni sumbing bibir (orofacial cleft) sebesar 20,9%.
Dalam upaya mendukung pasien sumbing bibir untuk sehat dan dapat melakukan aktivitasnya dengan baik, TNI Angkatan Darat (AD) melaksanakan operasi gratis bagi 525 penyintas sumbing bibir dan sumbing langit-langit yang tersebar di seluruh daerah.
"Jadi kita selenggarakan hari ini dan selasa besok. Rangkaiannya ada khitan, operasi bibir sumbing, serta pengobatan. Kegiatan ini dilakukan di seluruh daerah, jadi tidak dipusatkan di Jakarta tetapi masing-masing Kodam supaya tidak membuat repot orang daerah," kata Kepala Staf TNI AD, Jenderal Andika Perkasa di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (16/12).
Operasi gratis ini sekaligus memperingati Hari Juang TNI AD yang jatuh pada 15 Desember. Dengan mengusung tema TNI AD adalah kita, Andika berharap, TNI tetap menjadi bagian dari masyarakat. Hal ini penuh kekurangan tetapi berkeinginan agar lebih maju dan lebih baik pada beberapa tahun berikutnya.
"Masing-masing daerah memperingatinya berbeda tidak harus seragam. Misalnya, kemarin di Bali ada sepedaan sambil membagikan sembako di beberapa titik, termasuk pengobatan masal. Hal-hal seperti ini sengaja kita bebaskan, sehingga tiap daerah bisa menyesuaikan kondisinya supaya menyentuh lebih banyak masyarakat," tutupnya.