Jakarta, Gatra.com - Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Pol. Asep Adisaputra mengungkapkan kepolisian sementara ini belum berencana untuk kembali memperpanjang operasi Tinombala meski sebelumnya, ada satu personel polisi tewas karena serangan kelompok bersenjata di Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat lalu (13/12).
"Sementara ini kita masih gunakan waktu yang ada. Perpanjangan nanti kita lihat. Kekuatan masih seperti kemarin, belum ada penambahan tapi kewaspadaan ditingkatkan," kata Asep di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/12).
Operasi Tinombala merupakan operasi untuk memburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulteng. Pada 4 Oktober 2019 Satgas Tinombala sempat diperpanjang masa penugasannya hingga 31 Desember mendatang.
Asep menambahkan, pasca kejadian tersebut, kepolisian masih fokus untuk mengejar kelompok teroris MIT di wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) yang dipimpin Ali Kalora.
"Fokusnya adalah mengejar Ali Kalora dan kelompoknya apalagi ada setelah kejadian kemarin," katanya.
"Ada kejadian ini pasti lebih serius lagi mengejar kelompok ini," tambahnya.
Asep berharap kasus penembakan tersebut bisa segera diungkap. Pihaknya memaparkan apa yang jadi tantangan para aparat dalam mengejar kelompok Ali Kalora.
"Disana kan ada situasi geografis yang tak ringan, ada blank spot area yang kemudian juga sekali lagi secara geografis sulit dijangkau," tuturnya.
Sebelumnya, satu anggota Satgas Tinombala meninggal dunia akibat baku tembak dengan kelompok bersenjata yang diduga adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di wilayah Desa Salubanga, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Identitas korban adalah Bharatu Saiful Muhdori yang merupakan anggota dari dari satuan Brimob Polda Sulteng.