Washington, Gatra.com - Seorang diplomat Cina yang diduga sebagai intel tertangkap basah mengunjungi pangkalan militer di Virginia, Amerika Serikat (AS) bersama satu pejabat lainnya, Oktober 2019 lalu. Dua pejabat itu dikabarkan akan diusir oleh Pemerintah AS awal tahun 2020.
Kabar tersebut diketahui melalui sumber anonim yang dikutip Reuters dari New York Times (NYT), Minggu (15/12). Pejabat Cina itu disebut mengganggu keamanan di pangkalan militer dan berhenti mengemudi setelah truk pemadam kebakaran yang dikendarainya digunakan untuk memblokir jalan mereka. Ketika mereka akhirnya berhenti mengemudi, para pejabat Cina itu memgaku kepada para penjaga pos militer bahwa mereka tersesat.
Seorang pejabat penegak hukum mengonfirmasi kepada Reuters bahwa berita di NYT akurat. Namun, juru bicara FBI dan Departemen Luar Negeri AS menolak berkomentar.
Hal serupa juga dilakukan Kementerian Luar Negeri Cina dan Kedutaan Besar Tiongkok di Washington yang enggan merespons kabar tersebut ketika dihubungi berulang kali.
Meskipun alasan pasti mengapa para pejabat China pergi ke pangkalan di Norfolk, Virginia tidak diketahui, para pejabat Amerika percaya kabar itu diduga untuk menguji keamanan negara.
Beberapa pekan setelah kejadian tersebut, pada 16 Oktober, Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan peraturan baru terhadap diplomat Cina yang mengharuskan mereka untuk melapor ke departemen sebelum mengadakan pertemuan dengan pejabat lokal atau negara, atau dengan lembaga pendidikan dan penelitian.
Hal tersebut dilakukan AS untuk meningkatkan upaya pengawasan terkait dugaan mata-mata dari pihak China. Selain itu, para penyelidik telah meminta berbagai universitas di Amerika untuk mengawasi para pelajar negeri dan pelajar Cina yang berkunjung.
Di ranah politik, Presiden AS Donald Trump menandatangani undang-undang yang melarang pemerintah AS membeli peralatan telekomunikasi dan pengawasan dari perusahaan Cina Huawei Technologies Co Ltd dan ZTE Corp.
Undang-undang itu ditandatangani tahun lalu. Selain itu di ranah hukum, Trump juga membebankan tarif pajak pada berbagai barang Cina. Sedang di ranah hukum, Departemen Kehakiman AS secara agresif terus mengejar penuntutan terhadap pihak China yang diduga mata-mata.