Sragen, Gatra.com - Longsor tebing di lokasi tambang galian C Gunung Tugel, Dukuh Kopen, Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, mengakibatkan seorang penambang meninggal dunia, Minggu (15/12). Ia adalah operator ekskavator bernama Agus Wahyudi (35).
Kapolsek Gesi, Iptu Teguh Purwoko mengatakan material tebing setinggi 15 meter menimpa badan ekskavator saat alat berat itu mulai mengeruk di dasarnya sekitar pukul 11.15 WIB. Korban yang berada di kabin ekskavator ikut tertimbun.
"Seluruh bagian kabin tertimbun. Hanya menyisakan moncong ekskavator yang masih terlihat," kata Kapolsek kepada wartawan di Sragen.
Korban yang merupakan warga Srawung, Kecamatan Gesi itu tak bisa bergerak. Orang-orang di sekitar kejadian mendengar suara gemuruh tebing menimbunnya. Lalu, berusaha mengeluarkan tubuh korban dari timbunan tanah dan batu. Namun, nyawanya tak tertolong.
Teguh mengatakan, polisi yang ikut mengevakuasi korban mendapati luka parah di bagian tubuhnya. Seperti luka memar, lebam menyeluruh dan patah tulang bahu kanan serta paha kiri. Sedangkan telinga dan hidung mengeluarkan darah.
Teguh menduga guyuran hujan dalam beberapa hari terakhir membuat tanah di tebing Gunung Tugel gembur sehingga mudah longsor.
"Tanahnya sebetulnya agak keras, tapi gembur karena guyuran hujan dalam beberapa hari terakhir. Begitu tanah itu dikeruk pada bagian bawahnya, terjadilah longsor yang menimpa korban yang berada dalam ekskavator," terangnya.
Usai dievakuasi dan diperiksa petugas puskesmas, jenazah diserahkan ke keluarganya agar segera dimakamkan.
Sebagai catatan, eksplorasi besar-besaran pernah dilakukan di Gunung Tugel untuk menyuplai material pembangunan Tol Trans Jawa. Meskipun pembangunannya sudah selesai, namun aktivitas tambang galian C di Gunung Tugel masih berlangsung.