Whakatane, Gatra.com - Wanita Australia berusia 21 tahun yang menjadi korban letusan gunung berapi Pulau Putih Selandia Baru berhasil ditemukan. Polisi merilis namanya adalah Krystal Eve Browitt pada hari Sabtu (14/12). Wanita itu menjadi satu dari sedikitnya 16 orang yang tewas dalam letusan itu.
Wanita muda itu berada di pulau bersama saudara perempuannya, Stephanie dan sang ayah, Paul. Sementara ibunya, Marie, tetap berada di atas kapal pesiar yang sedang mereka kunjungi. Paul kini berada di Auckland dalam keadaan koma di unit luka bakar, begitu juga dengan Stephanie di unit luka bakar di Christchurch dalam keadaan koma.
Polisi mengatakan, korban lain yang hilang di laut, diduga tewas. Ada pula korban yang dirawat di Rumah Sakit Waikato terdekat juga telah meninggal, sehingga jumlah korban jiwa dari letusan menjadi setidaknya 16 orang.
Awal pekan ini, pihak berwenang mengatakan terlalu berbahaya untuk kembali ke tempat wisata populer karena risiko letusan lain tetap tinggi.
Layanan pemantauan gunung berapi Selandia Baru GeoNet mengatakan, bahwa masih ada kemungkinan 50% hingga 60% dari letusan lain dalam 24 jam ke depan. Namun, pihak berwenang memutuskan itu cukup aman karena hanya ada 6% kemungkinan kematian dalam periode tiga jam dengan tindakan pencegahan keamanan yang diberlakukan seandainya terjadi letusan lain.
"Kami tidak bisa mengecilkan risiko yang terlibat dalam operasi ini," kata Pasukan Pertahanan Selandia Baru, Kolonel Rian McKinstry yang dilansir dari CNN, Minggu (15/12).
Pada konferensi pers, Komisaris Polisi, Mike Bush memuji pekerjaan tim pemulihan. "Lingkungan yang ditemui staf itu tidak dapat diprediksi dan menantang. Namun, staf tersebut menunjukkan keberanian mutlak untuk memastikan bahwa keenam orang itu dikembalikan kepada orang yang mereka cintai. Tapi ini belum selesai," ujar Bush.
Ia menambahkan, bahwa ini adalah waktu yang "traumatis dan mengerikan" bagi masyarakat setempat, serta keluarga yang terkena dampak langsung. Setelah berita bahwa enam mayat telah ditemukan, ada sejumlah bantuan dari keluarga mereka yang hilang.
"Keluarga-keluarga ini sangat apresiatif, sangat kagum dan gembira mengetahui bahwa mereka membawa pulang orang-orang yang mereka cintai," kata Wakil Komisaris Polisi, Wally Haumaha.
Hampir semua orang terbunuh atau terluka di pulau itu pada saat letusan. Lusinan masih menjalani perawatan untuk luka bakar serius.
Unit khusus luka bakar di Selandia Baru merawat 21 orang dan tujuh orang lainnya telah diterbangkan ke Australia untuk perawatan. Selandia Baru telah memesan 1.292 kaki persegi (120 meter persegi) kulit untuk merawat pasien yang terluka dalam letusan itu.