Jakarta, Gatra.com - Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Abdul Mu'ti menegaskan pihaknya saat ini tengah mengkaji secara mendalam arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terkait Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter yang tengah disiapkan sebagai Pengganti Ujian Nasional (UN).
Namun sembari mengkaji kebijakan tersebut, Abdul Mu'ti mengatakah pihaknya tetap mempersiapkan pelaksanaan UN 2020 yang masih akan berlangsung di tahun depan.
"Ujian Nasional kan untuk tahun ini masih berlaku, UN 2020 masih akan dilaksanakan. Yang nanti akan berubah adalah UN di tahun 2021. Maka dari itu, artinya berati kami masih ada waktu untuk mendiskusikan format kedepan," Ujar Abdul Mu'ti di Kawasan Senayan, Jakarta, Minggu (15/12).
Pria yang juga menjabat sebagai Sekertaris Umum PP Muhammadiyah tersebut mengatakan meskipun Mendikbud Nadiem memutuskan untuk mengganti format UN, namun format lanjutan tentaht pelaksanaan dan isi kompetensj masih bisa di diskusikan lebih lanjut. Sehingga, dirinya mengharapkan ada kajian lanjutan ke arah penyempurnaan asesmen tersebut kedepan.
"Memang dalam keputusan Mas Menteri semua masih terbuka. Apakah nanti fornatnga survei, uji kompetensi, seperti yang tadi disampaikan Mas menteri, masih konsep terbuka mengenai literasi atau numerasi kompetensi masih terbuka. Jadi nanti fromat untuk pelaksanaan 2021 akan kami bicarakan lebih lanjut," Jelas Mu'ti.
Sementara itu, Mendikbud Nadiem Makarim sebelumnya juga telah menjelaskan kembali tentang konsep Merdeka Belajar yang ia utarakan dalam berbagai kesempatan. Teruntuk kebijakan UN, Nadiem sendiri menepis anggapan bahwa UN dihapus pasa tahun 2021. Nadiem menyebut yang benar, adalah UN diganti di tahun 2021.
"UN bukan dihapus tetapi digantikan dengan asesmen minimum yang sesuai dengan Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional atau Sisdiknas.Hemat saya semua yang menentukan adalah guru, pungkasnya.