Whakatane, Gatra.com - Pencarian korban kembali dilakukan pasca erupsi gunung berapi di White Island, Selandia Baru pada hari ini, Ahad (15/12). Sayangnya, pencarian ini tidak membuahkan hasil apapun lantaran terjadinya dekontaminasi udara, akibat abu panas dan gas beracun.
Dua tim yang beranggotakan empat orang mendarat di pulau itu dengan helikopter. Mereka melakukan pencarian di lokasi yang diperkirakan menjadi tempat paling memungkinkan keberadaan korban.
Dilansir Associated Press, tim yang mengenakan pakaian pelindung berat, alat bantu pernapasan, dan peralatan lainnya, hanya mampu melakukan pencarian sekitar 75 menit.
Polisi Selandia Baru mengonfirmasi korban ke-16 meninggal pada Sabtu (14/12) di Rumah Sakit Concorde Sydney. Sepuluh dari 16 orang korban tewas dikonfirmasi sebagai orang Australia. Dari 47 orang yang menjadi korban saat letusan terjadu di White Island, 24 di antaranya adalah warga negara Australia dan empat lainnya merupakan penduduk tetap Australia.
"Kami terus melakukan upaya evakuasi semua mayat dari pulau itu dan kami tetap berkomitmen penuh pada tujuan itu untuk memungkinkan adanya kejelasan bagi keluarga korban," kata Wakil Komisaris Polisi John Tims.
Selain pencarian korban di darat, para penyelam juga dikerahkan untuk melanjutkan pencarian di perairan sekitar pulau. Meski sebelumya visibilitas di dalam perairan sempat menghambat pencarian, namun upaya evakuasi tetap dilakukan.
Pasalnya, tim penyelamat telah melaporkan melihat mayat korban di laut sehari setelah letusan pada Senin (9/12) lalu.
Abu panas dan dampak lain dari letusan telah membuat laut di dekat pulau menjadi beracun. Bahkan, penyelam perlu mensterilkan diri setiap kali selesai melakukan penyelaman.
"Penyelam telah melaporkan melihat sejumlah ikan dan belut mati terdampar di pantai dan mengambang di air," kata Tims.
Dilaporkan, terdapat dua orang hilang dalam bencana alam ini yang diduga sebagai pemandu wisata dan kapten kapal yang mengantar para turis ke pulau itu.
Polisi merilis nama lima korban yang telah diidentifikasi secara resmi. Mereka termasuk empat warga Australia dan satu Selandia Baru.
Di antara yang tewas adalah Zoe Hosking (15) dari Australia dan ayah tirinya Gavin Dallow(53). Sedangkan korban tewas yang pertama kali berhasil diidentifikasi yakni Krystal Browitt (29), seorang mahasiswa keperawatan hewan dari Melbourne, Australia.
Menurut keterangan pemerintah setempat, sebanyak 24 warga Australia, sembilan warga Amerika, lima warga Selandia Baru, empat warga Jerman, dua warga Inggris, dua warga Cina, dan satu orang warga Malaysia berada di pulau itu saat letusan terjadi.