Home Politik Dualisme Kepengurusan, PPP Berupaya Islah

Dualisme Kepengurusan, PPP Berupaya Islah

Jakarta, Gatra.com - Usai membuka Mukernas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (12/14). Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Hak Asasi Manusia (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan, PPP merupakan partai Islam tertua yang masih eksis hingga hari ini di Indonesia.

Sebab itu, kata Mahfud, sebagai partai Islam tertua, peran PPP sangat krusial. Apalagi, selama ini PPP membawa pesan sejarah untuk menyiarkan Islam di Bumi Indonesia yang rahmatan lil alamin, Islam yang inklusif dan penganut moderasi Islam Ahli Sunnah Waljamaah.

"Artinya, PPP partai Islam yang yang cenderung terbuka terhadap perbedaan dan bersahabat dengan orang-orang yang berbeda kultur, berbeda ras, suku dan sebagainya. Itulah PPP," kata Mahfud ditemui di Mukernas PPP, Jakarta, Sabtu (14/12).

Di sisi lain, ketika ditanya awak media perihal dualisme di Partai berlambang Kabah ini, Mahfud menyatakan, Pemerintah sudah clear dan tegas mengakui PPP yang dipimpin Plt. Ketua Umum Suharso Manoarfa atau PPP Muktamar Surabaya yang diakui Pemerintah hingga saat ini.

"Pemerintah sudah jelas mengganggap PPP yang ini yang diakui, Pemerintah itu sudah jelas," ungkapnya.

Meski demikian, Mahfud berharap PPP segera islah dan tidak ada lagi dualisme di dalam kepengurusan. "Iya-lah harus Islah," tegasnya.

Sumber Gatra.com dari Petinggi partai itu menyatakan, sebetulnya PPP kubu Muktamar Jakarta yang Ketua Umumnya dijabat Humphrey Djemat maupun Muktamar Surabaya yang dipimpin Plt. Ketua Umum Suharso Manoarfa sudah mulai berkomunikasi, bahkan sudah beberapa kali bertemu.

"Kalo tidak salah sudah dua kali bertemu, mungkin berkomunikasi juga sering," ujarnya.

Sumber ini menambahkan, baik Humphrey ataupun Suharso sebetulnya sudah sepakat bahwa PPP harus bersatu. Terlebih, PPP merupakan Partai Islam tertua, sehingga dapat menjadi mitra strategis Pemerintah yang kuat.

Walau demikian, lanjut sumber ini, ada beberapa orang di internal PPP yang sudah senang dengan status quo seperti saat ini. "Mereka seperti ingin menghalangi kedua tokoh ini untuk bertemu dan bersatu," ungkapnya.

Malahan, sumber ini mengaku baik Suharso ataupun Humphrey saling mengundang satu sama lain di Mukernas baik kubu Muktamar Surabaya yang berlangsung di Hotel Sahid Jaya, Jakarta hari ini maupun Mukernas PPP hasil Muktamar Jakarta dua minggu lalu di Hotel Red Top, Jakarta Pusat.

"Kedua tokoh sudah memiliki komitmen untuk bersatu, tapi kedua orang ini mengakui hal itu tidak mudah," pungkasnya.

Sumber ini berharap, agar Presiden Jokowi dapat turun langsung menyelesaikan dualisme kepengurusan di PPP. Sebab, menurutnya, Presiden Jokowi harus mengetahui secara langsung apa dan bagaimana sebetulnya kondisi internal PPP. Terlebih, kedua Ketua Umum masing-masing sudah berjanji untuk islah.

117