Yerusalem, Gatra.com - Menjelang hari Natal pada 25 Desember mendatang, pasukan pengamanan Israel melarang umat Kristen di Gaza datang berkunjung ke Betlehem dan Yerusalem. Seorang perwakilan dari Israel mengatakan pihaknya akan memperketat setiap pergerakan yang berasal dari Gaza.

"Umat Kristiani di Gaza tidak diizinkan mengunjungi kota-kota suci seperti Betlehem dan Yerusalem saat Natal nanti. Kami akan memperketat setiap pergerakan dimana mereka yang dari Gaza diizinkan ke luar Negeri tapi tidak dengan dua tempat tersebut," ujarnya seperti dilansir dari Reuters, Jumat (13/12).

Lanjutnya, setiap warga Gaza yang hendak melakukan perjalanan ke luar negeri, hanya dapat melalui perbatasan Jembatan Alleby Israel dengan Yordania. Bahkan, katanya, umat Kristiani di Gaza dilarang mengunjungi wilayah tepi barat Israel.

Namun, keputusan ini ditentang oleh seorang penasihat pemimpin gereja Yerusalem, Wadie Abu Nassae di Yerusalem. Ia meminta Israel mencabut kebijakan tersebut karena umat Kristiani di Gaza memiliki hak yang sama dengan turis negara lain dimana bisa mengunjungi Yerusalem dan Betlehem tanpa larangan.

"Orang lain di seluruh dunia diizinkan mengunjungi Betlehem dan Yerusalem. Saya pikir, umat Kristiani di Gaza juga memiliki hak yang sama untuk bisa berkunjung dan beribadah di Yerusalem dan Betlehem," tuturnya.