Siak, Gatra.com - Gara-gara ayam potong, polisi terpaksa datang ke Kampung Banjar Seminai Kecamatan Dayun Kabupaten Siak untuk menenangkan dan memediasi warga.
Warga protes lantaran sejak lama lokasi peternakan ayam potong di sana menimbulkan bau dan lalat yang rawan penyebaran penyakit.
"Permasalahannya itu. Maka banyak warga protes," kata Paur Humas Polres Siak, Bripka Dedek Prayoga kepada Gatra.com, Jumat (13/12).
"Kalau bersih, tentu bau dan lalat tidak ada. Warga juga tak akan protes. Jadi demi kenyamanan bersama, kita minta peternak ayam menjaga kebersihan usahanya," ujar Dedek.
Penghulu Kampung (Kades) Banjar Seminai, Siti Aminah mengatakan, selama ini pihaknya sudah sering mengingatkan para peternak ayam agar membersihkan kadang ayam mereka.
Bahkan kata Siti, pihaknya sudah sering melayangkan surat teguran, namun tak diindahkan. "Kita juga sering sampaikan akan memberikan sangsi jika tak taat aturan. Tapi, seperti tak dihiraukan. Mudah-mudahan dengan turunnya pihak kepolisian ini, mereka sadar dan membersihkan usaha mereka," Siti berharap.
Siti merinci, di daerahnya ada 35 usaha ternak ayam dengan jumlah pemilik 16 orang. Ukuran masing-masing kandang ayam sekitar 100x7 meter. Kandang ini bisa menampung 5 ribu ekor ayam.
"Ada juga yang berukuran 50x7 meter. Daya tampungnya sekitar 2.500 ekor ayam. Tentu dengan jumlah segitu banyakn, kalau musim hujan, kotoran ayam akan menimbulkan bau yang sangat menyengat dan lalat juga muncul," katanya.
Reporter: Sahril Ramadana