Jakarta,Gatra.com- Meski telah mengeluarkan gebrakan dengan menjabarkan empat konsep kebijakan berbasis "Merdeka Belajar", Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim masih ingin mengembangkan kebijakan tersebut.
Nadiem mengatakan, empat kebijakan awal yang ia keluarkan merupakan langkah pertama dari konsep "Kemerdekaan Belajar". Nadiem menuturkan, langkah pertama yaitu membebaskan beberapa guru. Namun, di saat bersamaan, mereka didorong untuk berpikir lebih jauh. Saat ini, sedang proses pembelajaran.
"Belum ngomongin kompetensi guru, belum bicara bagaimana meningkatkan kapasitas guru. Belum kita membicarakan kesejahteraan guru, belum membicarakan penyederhanaan kurikulum, penyederhanaan kompetensi dasar, dan lain-lain," ujar Nadiem saat ditemui di Kawasan Senayan, Jumat (13/12).
Mantan CEO Gojek tersebut mengatakan, saat ini pemangku pendidikan harus mulai memikirkan seperti apa sumber daya manusia yuang ingin diciptakan. Nadiem menitikberatkan pada kapasitas seperti apa yang ingin dibangun pada pelajar Indonesia di masa depan.
Untuk itu, konsep Merdeka Belajar dperkenalkan sebagai pola asesmen yang diharapkan bisa mengarahkan para pelajar untuk memenuhi kompetensi yang dibutuhkan di masa depan yaitu kreativitas, kolaborasi, kemampuan bekerja sama, critical thinking, kemampuan memproses informasi secara kritis, dan mempertanyakan validitas informasi. Computation logic dan compation yaitu kemampuan berempati.
"Merdeka belajar adalah kemerdekaan berpikir. Terutama esensi kemerdekaan berpikir ini harus ada di guru dulu. Tanpa itu terjadi di guru, tidak mungkin itu bisa terjadi di murid," ucap Nadiem.