Jakarta, Gatra.com - Wisatawan mengeluhkan penurunan air di Danau Toba akibat aktivitas nelayan pembudidaya ikan. Menanggapi hal tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan, pihaknya sedang mengkaji pemindahan keramba dari Danau Toba ke darat. Melalaui upaya ini, diharapkan kualitas air kembali normal.
"Ada masukan yang tidak nyaman bahwa Danau Toba sudah tidak bersih airnya. Kita enggak bisa lantas menyalahkan masyarakat apalagi makannya dari budidaya ikannya," ujarnya dalam acara Silaturahmi MKP dengan stakeholder PPSDKP di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (13/12).
Edhy menuturkan, daratan di sekitar danau berupa lereng yang lebih tinggi dari badan danau. Saat ini, pihaknya tengah mengkaji pembangunan sudet dan membangun kolam di kanan-kirinya.
"Membangun keramba akhirnya enggak sulit. Bisa membangun ajalnya, tinggal acaranya bagaimana? Budidaya di Danau Toba secara langaung bisa dipindahkan," tuturnya.
Selain pemindahan keramba, pihaknya juga mempertimbangkan revitalisasi keramba tradisional menjadi keramba ramah lingkungan. "Keramba tradisional sedang kita data. Nanti kita kembangkan keramba ramah lingkungan," ujarnya.
Namun, rencana tersebut menuai polemik. Wakil Ketua Umum Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Yugi Prayanto menuturkan, ada investor asing dari Swiss yang merasa dirugikan apabila ada penutupan keramba di Danau Toba. Yugi berharap ada kajian akademis yang objektif mengenai pengembangan keramba di Danau Toba.
"Seharusnya ini diatur. Lagi diatur ketemu sama gubernur, pemda, pelaku usaha, dan KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan). Mudah-mudahan ada jalan," tuturnya.
Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah, Budi Situmorang mengatakan, Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) di sekitar Danau Toba sudah selesai. Keberadaan RDTR ini sangatlah penting untuk menentukan penggunaan lahannya.
"Danau Toba sudah 5, sekitar Parapaat, Panguruan, di sekitar Bandara Silangat itu sudah kita siapkan. Tinggal proses di DPRD-nya," tuturnya di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, Rabu (11/12).