Karanganyar, Gatra.com - RSUD Karanganyar dirancang menjadi RS Wisata Kesehatan. Nantinya, semua pasien maupun pembesuk dapat menggunakan fasilitas tambahan tanpa pembedaan kelas.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan hal itu sesuai konsep yang akan dikerjakannya dalam dua tahun ke depan.
"Fasilitas ini seperti ruang bermain anak, tempat bersantai bagi pembesuk hingga ruang edukatifnya. RS dikonsep mengubah dari semula tempat orang sakit menjadi tempat rekreasi kesehatan. Targetnya dalam dua tahun selesai. E planning dan site plan sudah kami masukkan ke kementrian kesehatan supaya didanai pemerintah pusat," kata Juliyatmono kepada Gatra.com di ruang kerjanya, Jumat (13/12/2019)
Ia menjanjikan seluruh fasilitas itu dapat dinikmati pasien maupun pembesuk tanpa perlu dibedakan kelas I, II, III, VIP maupun VVIP.
Bahkan untuk ruangan rawat inap di kelas III, rumah sakit berkonsep wisata kesehatan akan menatanya lebih nyaman di RSUD yang hanya bertipe C. Mengenai kebutuhan dananya, ia menyebutnya tidak murah.
"Perkiraannya sampai Rp 90 miliar. Cukup besar. Namun demikian, sejak 3 tahun lalu, Karanganyar sudah diberi perhatian pusat dengan bantuan pembangunan RSUD sampai Rp 100 miliar. Saya yakin itu berlanjut," katanya.
Juliyatmono juga mengatakan, pembangunan puskesmas rawat inap di tiap kecamatan bakal diseriusinya. Itu untuk mengurangi antrean panjang pelayanan RSUD terhadap pasiennya.
Direktur RSUD Karanganyar, Wahyu Purwadi Rahmat mengatakan tersedia 383 bed di tiga gedungnya, meliputi ruang rawat Dahlia, ruang bayi, ICU dan HCU di kelas III, II, I dan VIP.
"Kita fokus di kelas III karena 80 persen pasien peserta BPJS kesehatan," katanya.