Jakarta, Gatra.com – Dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia, Program Gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk HIV dan AIDS (UNAIDS) Indonesia menyelenggarakan “World AIDS Day Gala Dinner 2019” yang mengusung tema Hari AIDS Sedunia tahun ini yaitu “Communities Make the Difference” (Komunitas sebagai Agen Perubahan). Pada gala dinner ini, UNAIDS melakukan penggalangan dana untuk mendukung komunitas yang membantu penderita HIV dan AIDS.
“Di situasi seperti Indonesia sekarang, komunitas memimpin dan mendukung akses pelayanan HIV, membela HAM, dan memberikan informasi hak seksual yang sangat diperlukan," kata Krittayawan Boonto atau Tina selaku UNAIDS Country Director Indonesia, di Kebayoran Baru, Jakarta, Kamis (12/12).
Dalam hal ini, lanjut Tina, komunitas membutuhkan sumber daya, pengakuan, serta dukungan finansial untuk terus meningkatkan upaya mereka. "Inilah alasan pada malam ini kita akan menggalang dana yang menjadi harapan orang dengan HIV untuk mendapatkan layanan kesehatan yang mereka butuhkan."
Sekitar 100 orang yang berasal dari berbagai golongan seperti perwakilan pemerintah, sektor swasta, mitra internasional, public figure, serta komunitas HIV menghadiri acara gala dinner ini. Penggalangan dana dilakukan dengan melelang lukisan yang sebagian keuntungannya akan didonasikan untuk komunitas Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) dan Lentera Anak Pelangi (LAP).
Dari 47 lukisan yang dilelang, tujuh di antaranya merupakan hasil karya seniman muda Naufal Abshar, Kemal Ezedine, Muklay, Theresia Sitompul, Ronald Apriyan, Hendra HeHe, dan Rizal Hasan. Seluruh lukisan menampilkan topik HIV dan AIDS dengan presentasi yang berbeda.
Lebih lanjut, Tina berharap gala dinner kali ini merupakan langkah awal untuk mencapai target penanggulangan HIV dan AIDS di tahun 2030. UNAIDS Indonesia siap memfasilitasi kemitraan antara sektor publik, swasta, mitra pembangunan, dan komunitas untuk berkontribusi dalam respons HIV dan AIDS serta memastikan topik ini tetap ada dalam agenda politik Indonesia.
Reporter: IMS