Jakarta, Gatra.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk menegosiasi kembali harga alat utama sistem senjata (alutsista) yang dibeli dari negara lain. 

Menurut Jokowi, harga alutsista terlampau mahal.

Perintah Jokowi diungkapkan Prabowo saat menyambangi Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam). Prabowo menyebut dirinya turut menyampaikan masalah itu ke Menko Polhukam, Mahfud MD.

"Ya, alutsista dianggap mungkin terlalu mahal. Sedang ditinjau kembali, kita sedang mereview, mengkaji. Kita diperintah menego kembali, begitu oleh Bapak Presiden," kata Prabowo didampingi Menko Mahfud di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (13/12).

Ketua Umum Gerindra itu menjelaskan, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kepentingan itu, dirinya berusaha untuk menjaga pengeluaran negara.

"Ya kita kan pelaksana, jadi ya kita harus pandai-pandai untuk menjaga kepentingan nasional," tandasnya.

Sebelumnya, Prabowo yang mengenakan kemeja putih datang menggunakan Alphard putihnya pukul 12.49 WIB. Tanpa menyapa wartawan yang menunggunya depan pintu, Prabowo langsung masuk ke ruangan.

Selang beberapa menit, sekitar pukul 13.07 Prabowo dan Mahfud MD keluar dari ruangan. Berbeda dengan Prabowo, Mahfud tampak mengenakan setelan jas hitam berkemeja putih lengkap dengan dasi motif berwarna merah. Keduanya pun keluar dan menyapa awak media.

"Terima kasih, saya baru saja menghadap Menko Polhukam Pak Mahfud, tentunya saya minta petunjuk-petunjuk. Ada beberapa masalah saya juga laporkan," kata Prabowo.

Prabowo menyebut, masalah yang dilaporkan cukup banyak, di antaranya soal anggaran alutsista dan tiga WNI yang disandera di Filipina. Namun, Prabowo enggan merincikan apa saja dibahas.