Solok Selatan, Gatra.com -
Belum selesai masa tanggap darurat kedua yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat (Sumbar), banjir bandang kembali menghantam 'Nagari Seribu Rumah Gadang' pada Jumat pagi (13/12).
Tingginya intensitas hujan menghanyutkan enam rumah yang berada di pinggir sungai akibat luapan sungai. Sedikitnya 1.000 rumah lainnya terendam dengan ketinggian sekitar 30 sampai 120 centimeter di tiga kecamatan. Sedangkan jembatan Sungai Pangkua, Kecamatan Sungai Pagu yang sebelum ambruk akibat banjir bandang pada Rabu (20/11) tak mampu lagi bertahan dari kuat arus sungai dan hanyut.
"Hujan deras yang mengguyur Solok Selatan beberapa hari terakhir menyebabkan air sungai meluap dan merendam rumah warga," kata Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok Selatan, Irdahendri saat dihubungi dari Padang, Jumat (13/12).
Tiga kecamatan yang dihantam banjir bandang di Nagari Saribu Rumah Gadang diantaranya Koto Parik Gadang Diateh, Sungai Pagu dan Pauh Duo.
Saat ini, korban banjir sudah melakukan evakuasi mandiri menuju daerah yang lebih tinggi dibantu oleh BPBD Solok Selatan. "Untuk jumlah korban terdampak hingga saat ini masih dalam pendataan pihaknya," katanya.
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Minangkabau memprakirakan beberapa hari ke depan sejumlah daerah di provinsi Sumbar masih diguyur hujan dengan intesitas sedang hingga lebat.
"Desember merupakan puncak hujan di Sumbar. Kami mengimbau masyarakat agar mewaspadai bencana hidrologi serta mengurangi kegiatan di luar rumah," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Minangkabau, Yudha Nugraha.