Sarolangun, Gatra.com - Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sarolangun, Jambi mencatat realisasi belanja daerah tersebut yang bersumber dari total Rp1,42 triliun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2019 sampai dengan Kamis (12/12) ini sudah mencapai 71,81 persen.
"Capaian realisasi tersebut terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung, artinya ini adalah total capaian keseluruhannya," kata Kepala BPKAD Sarolangun, Emalia Sari kepada Gatra.com, Kamis (12/12).
Ema mengatakan realisasi belanja tidak langsung 80,66 persen, yang terdiri dari belanja pegawai, dana hibah, bansos, bantuan keuangan parpol dan lain-lainya.
"Yang belum terserap itu karena ada bantuan ke desa yang belum terealisasi semuanya. Kalau di pegawai ada TPP yang belum diajukan pencairannya," katanya.
Sementara itu untuk belanja langsung. Realisasinya 64,65 persen, yang terdiri dari kegiatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik fisik maupun non fisik, dan sangat berpengaruh terhadap realisasinya, ada juga kegiatan di beberapa OPD yang belum diajukan pencairannya.
"Tidak ada kendala yang menghambat realisasinya sejauh ini, yang belum tercapai itu karena memang ada yang belum mengajukan pencairannya," kata Ema.
Dari hal tersebut pihaknya mengharapkan sudah disampaikan pengajuannya sesuai surat edaran bupati yaitu tanggal 17 Desember, terakhir. Karena tutup buku tanggal 27 Desember atau terakhir pengambilan SP2D.
"Data ini yang sudah divalidasi oleh BPKAD. Angka realisasinya bisa saja melebihi angka yang ada saat ini," ujar Ema.
Ema menjelaskan selanjutnya diimbau agar para Kepala OPD untuk segera menyelesaikan kegiatannya supaya proses pengajuan pencairannya tepat waktu.
"Dan jangan lupa untuk segera menyetorkan pajak-pajak yang harus disetor dan sisa uang yang harus dipertanggungjawabkan," kata Emalia Sari.