Jakarta, Gatra.com - Presiden Asosiasi Pilot Garuda (APG), Capt. Bintang Hardiono membantah keterlibatan pilot dalam kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang dilakukan mantan Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashkara beberapa waktu lalu.
Menurutnya, apa yang dilakukan pilot dalam penerbangan yang mengangkut Ari dan beberapa direksi lain pada saat itu sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Pilot itu tidak mengurusi masalah bagasi, kargo. Itu urusannya dengan ground staff. Biasanya kita diberi tahu aja, kita kan enggak pernah tau bagasi isinya apa, jadi itu sudah menjadi tugas masing-masing. Jadi penerbang hanya mendapat laporan, sehingga saat itu siap untuk terbang," ujarnya pasca-konferensi pers yang dilaksanakan di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/12).
Dia menegaskan, selama ini para pilot Garuda telah menjalankan regulasi yang ada. Fokus APG, lanjutnya, menjaga keselamatan penerbangan di Garuda Indonesia.
Bintang mengklaim pihaknya telah melakukan tugas sebagai penerbang dengan baik. Selain itu, dirinya juga telah mempercayai tugas karyawan lain dalam proses operasional di dalam maskapai plat merah ini.
"Sebenarnya kita sudah bagus, kita saling percaya dengan tugas masing-masing. Memang semua apa yang ada didalam pesawat dilaporkan kepada kita," tuturnya.
Kedepannya, dia berharap jajaran direksi yang baru nantinya dapat membawa Garuda Indonesia kearah yang lebih baik lagi. Hal itu diperlukan untuk memberikan citra baik pada dunia tentang maskapai milik negara ini.
"Jadi harapan kami kedepannya mari kita bangun Garuda milik negara. Kalau pemerintah atau direksi itu adalah dia petugas daripada negara, tetapi yang harus kita selamatkan adalah Garuda-nya. Jadi kita harus membela negara juga," ucap Bintang.