Home Milenial Go Green, SMA di Banjarnegara Luncurkan Tabuhlah

Go Green, SMA di Banjarnegara Luncurkan Tabuhlah

Banjarnegara, Gatra.com – SMA Negeri 1 Sigaluh, Banjarnegara meluncurkan program Tanam Buah di Sekolah (Tabuhlah), yakni sebuah konsep pengenalan go green atau ramah lingkungan dengan menerapkan satu siswa merawat satu tanaman.

Kepala SMA Negeri 1 Sigaluh, Ibnu Rohmadi mengatakan program Tabuhlah adalah upaya sekolah untuk menyadarkan siswa mengenai pemanasan global yang sulit dicegah. Satu-satunya jalan adalah dengan memperlambat pemanasan global.

Misalnya, dengan gerakan menanam dan merawat pohon sebagai bagian dari go green atau budaya ramah lingkungan. Di tahap awal program Tabuhlah, sebanyak 140 pohon buah-buahan akan ditanam. Tanaman buah ini adalah bantuan dari BPDAS Serayu Opak Progo.

“Menyadarkan anak-anak tentang go green, kemudian bagaimana pemanasan global yang sulit dihindari. Tujuannya biar suka menanam dan merawat pohon,” katanya, lewat sambungan telpon, Kamis (12/12).

Menurut dia, sebenarnya di SMA Negeri 1 Sigaluh sudah apa pepohonan hijau. Tetapi, kondisinya justru membahayakan karena sudah terlampau tua dan tinggi. Rencananya, sebagian pohon bakal ditebang dan diganti dengan tanaman buah yang lebih produktif. Lainnya akan ditanam di pekarangan kosong sekolah.

Pada tahap pertama ini, kelas 10 atau kelas 1 SMA Negeri Sigaluh yang wajib menanam dan merawat pohon. Hal ini dimempertimbangkan ketersediaan bibit tanaman dan lahan yang ada. Jenis tanamannya yakni jeruk, mangga, durian, dan pete.

Ke depan, jika lahan sekolah habis, bibit tanaman akan dibawa ke rumah oleh masing-masing siswa. Selanjutnya, tanaman itu harus dirawat selama tiga tahun menempuh pendidikan di SMA Negeri 1 Sigaluh.

“Ini kan masih ada sekitar 1.000 meter persegi lebih yang kosong. Jadi ya masih terbuka kalau hanya sekitar 140 pohon. Tapi nanti kalau memang rumahnya mencukupi ya ditanam di rumah dibawa ulang,” ucapnya.

Dia mengemukakan, sebagai bagian dari kampanye Go Green, program satu siswa merawat satu pohon ini akan difoto pada awal penanaman. Foto itu akan didokumentasikan di website sekolah. Tiga tahun kemudian, sebelum lulus, siswa akan kembali difoto dengan tanaman yang ia rawat selama tiga tahun.

Program Tabuhlah ini merupakan program penguat SMA N 1 Sigaluh yang menerapkan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL). Hal itu karena kecamatan Sigaluh dikenal sebagai kawasan agro industri, terutama dengan komoditas buah salak dan durian.

Selain ramah lingkungan dan membuat sekolah jadi sejuk, program Tabuhlah ini juga menjadi program makanan tambahan untuk siswa. Anak sekolah bisa menikmati buahnya.

591