Home Ekonomi Mentan Targetkan Ekspor Beras 100-500 Ribu Ton Tahun 2020

Mentan Targetkan Ekspor Beras 100-500 Ribu Ton Tahun 2020

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengaku mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk menggenjot ekspor beras. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor beras Indonesia baru sebesar 3.112,85 ton pada tahun 2018. Di tahun yang sama, ekspor beras ketan hanya sebesar 97,51 ton.

"Langkah pertama adalah ekspor beras 100 ribu ton sampai 500 ribu ton," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Perisapan Pelaksanaan Program Pertanian Tahun 2020, Jakarta, Kamis (12/12).

Syahrul yakin stok panen padi awal tahun akan melimpah. Berdasarkan catatan Kementerian Pertanian, mulai Januari akan terjadi surplus stok beras sebanyak 16.000 ton. Kemudian, Februari stok akan naik menjadi 576.000 ton dan puncaknya surplus sebesar 4.225.000 ton pada Maret mendatang. Apalagi pemerintah berencana mencetak 10 ribu hektare sawah baru pada 2020.

Untuk mencapai hal tersebut, Syahrul mendorong pemerintah daerah untuk memfasilitasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 50 Triliun untuk tahun 2020 bagi petani di daerah dan mengajukannya kepada pemerintah pusat.

"Kalau ada rakyat yang butuh mesin penggiling, mesin packaging, tunjukkan langsung menggunakan KUR yang ada," ujarnya.

Kemudian, Ia mendorong dibangunnya kluster pertanian dimana didalamnya ada penggikingan padi (Rice Milling Unit/RMU) yang digunakan secara bersama-sama (Sharing Factory).

"Nggak boleh pakai RMU yang abal-abal. Dengan RMU yang bagus dan diklustekan disana. Siapa pemiliknya? Kostra tani (penyuluh tingkat kecamatan) disitu," jelasnya.

Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Banun Harpini mengatakan salah satu strategi ekspor beras yang dilakukan adalah emmbidik diaspora warga Indonesia yang ada di luar negeri. Salah satu negara yabg dibidik adalah Arab Saudi.

"Beras beras yang kita ekspor adalah beras premium, bukan medium. Kita juga nanam beras basmati yang dikembangkan di Litbang," jelasnya. Lanjutnya, dirinya berharap bisa mengekspor 250 ribu ton beras ke Arab Saudi. Selain Arab Saudi, pihaknya juga membidik pasar Kazakhstan dan Sri Lanka.

Pihaknya juga berencana memasok beras untuk cadangan pangan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang saat ini dalam bentuk gandum dan beras.

"Forum OKI sudah setuju. Nanti cadangan beras negara-negara OKI. Bahan pangan pokoknya dalam bebtuk beras dan Indonesia akan meratifikasi," pungkasnya.

276