Cilacap, Gatra.com – Sebanyak 38 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskemas) di Cilacap memiliki fasilitas voluntary counselling and testing (VCT) atau fasilitas konseling dan tes HIV sukarela (KTS). Langkah ini dilakukan untuk mencegah dan menanggulangi penularan HIV-AIDS.

Direktur VCT RSUD Cilacap, Rubino Sriaji mengatakan, VCT tersebut juga dibangun sebagai bagian dari implementasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS di Kabupaten Cilacap.

Dalam perda itu, berbagai program penanggulangan dilakukan. Salah satunya yakni kewajiban tes HIV bagi caon pengantin dan ibu hamil. Pemerintah hendak mendekatkan fasilitas tes HIV untuk seluruh masyarakat Cilacap.

“Semua Puskesmas sekarang sudah ada fasilitas VCT,” katanya.

Dia mengemukakan, di layanan VCT tak hanya tes HIV. Warga yang ingin sekadar berkonsultasi pun diperboolehkan. Terlebih, diduga kini masih banyak orang dengan HIV-AIDS (ODHA) yang belum terdeteksi.

Kata Rubino, jangkauan pelayanan konseling dan tes HIV juga lebih luas lantaran di Cilacap tersedia pula VCT di rumah sakit, baik milik Pemda maupun swasta. “Itu 38 puskesmas sudah ada semua. Ditambah rumah sakit negeri ada dua. Ditambah lagi dengan rumah sakit swasta, ada sekitar 47 VCT,” ucapnya.

Dia berharap, kasus penambahan HIV-AIDS di Cilacap bisa ditekan. Total jumlah penderita HIV-AIDS di Cilacap pada Oktober 2019 sebanyak 1.444. Angka ini mungkin bertambah lantaran diperkirakan masih banyak yang enggan memeriksakan diri.