Jakarta, Gatra.com - Dompet Dhuafa meluncurkan "Global Network Launching: Roadmap of Indonesia Role on International Peacebuilding" yang merupakan rangkaian Youth For Peace Camp 2019. Kegiatan ini diikuti oleh 30 aktivis muda dari 30 negara.

"Dompet Dhuafa dan UNHCR bekerja sama di tiga hal. Pertama, School for Refugees di berbagai negara. Kedua, Medication for Refugees. Ketiga, kami memberikan makanan satu hari satu kali di daerah Kalideres, Jakarta Barat," kata drg. Imam Rulyawan, MARS selaku Executive Director of Dompet Dhuafa di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (11/12).

School for Refugees merupakan program dari Dompet Dhuafa di bidang pendidikan dengan mengelola sekolah yang didedikasikan untuk anak-anak refugee dari berbagai negara, seperti Yaman, Palestina, Bangladesh, Afganistan, serta Syria. Sedangkan Medication for Refugees merupakan program yang memberikan pelayanan akses kesehatan secara gratis di rumah sakit yang dimiliki oleh Dompet Dhuafa.

"Singkat cerita, ketiga kerja sama tadi bisa berlangsung dengan kekuatan zakat, sedekah, dan infaq masyarakat Indonesia. Jadi, berbicara potensi zakat, infaq, dan shadaqah, bisa membantu bukan hanya saudara-saudara dalam negeri, tapi juga saudara-saudara di luar negeri yang mengalami cobaan," ujar Imam.

Gerakan ini juga mendapat dukungan dari pihak pemerintah. Achsanul Habib, Direktur Hak Asasi Manusia dan Urusan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, mengatakan, diplomasi kemanusiaan yang menjadi prioritas politik luar negeri bangsa ini juga harus didukung oleh aktor-aktor non-pemerintah. Dia sangat mengapresiasi Dompet Dhuafa yang konsisten untuk membantu ranah kemanusiaan.

"Diplomasi bukan hanya milik pemerintah sekarang, tapi juga milik masyarakat. Dompet Dhuafa ini paling mudah kita berkolaborasi dan berinteraksi karena niat untuk membantu kemanusaiaan," ungkap Habib.

Reporter: IMS