New York, Gatra.com - Gawai, TV dan komputer mungkin membuat kita dan keluarga terkena bahan kimia berbahaya di sekitar rumah. Peneliti menemukan, layar yang biasa ditemukan di rumah tangga melepaskan bahan kimia yang bercampur dengan debu rumah tangga dan dapat dihirup.
Studi baru, yang diterbitkan dalam Prosiding National Academy of Sciences menyoroti efek monomer kristal cair yang ditemukan di layar teknologi dan bahkan panel surya. Para peneliti mengatakan, bahan kimia memiliki efek negatif pada manusia dan lingkungan.
"Bahan kimia ini semi-cair dan dapat masuk ke lingkungan kapan saja dan mereka menguap selama pembakaran. Sekarang kita juga tahu, bahwa bahan kimia ini dilepaskan hanya dengan menggunakannya," kata peneliti utama dan ahli toksikologi lingkungan di Universitas Saskatchewan (USask), John Giesy seperti yang dilansir dari Medical Daily, Rabu (11/12).
Para peneliti menganalisis 362 monomer kristal cair yang umum digunakan dari 10 industri yang berbeda. Tim melihat bagaimana setiap bahan kimia menjadi beracun.
Hasil penelitian menunjukkan, monomer dari layar gawai lebih cenderung berbahaya bagi hewan dan lingkungan. Bahan kimia tersebut telah dikaitkan dengan masalah untuk mencerna nutrisi dan fungsi kantong empedu dan tiroid yang terganggu dalam penelitian pada hewan.
Efek ini mirip dengan paparan dioksin yang ditemukan pada bahan rumah tangga lainnya. Para peneliti mengatakan, 90% dari semua monomer yang diuji mengandung sifat kimia.
Mereka dapat terakumulasi dalam organisme, tahan degradasi di lingkungan atau dapat menempuh jarak jauh di atmosfer. Dalam studi tersebut, monomer hadir di berbagai bangunan, termasuk kantin, asrama siswa, gedung pengajaran, hotel, tempat tinggal pribadi, fasilitas perbaikan laboratorium dan elektronik.
"Saat ini tidak ada standar untuk mengukur bahan kimia ini dan tidak ada standar peraturan. Pada 2018, Cina, Jepang dan Korea Selatan memproduksi hampir 200 juta meter persegi layar kristal cair (LCD). Itu bisa mencakup seluruh pulau Aruba di Karibia," imbuh Giesy.