Karanganyar, Gatra.com - Produk pertanian organik dari Kabupaten Karanganyar disiapkan menembus pasar mancanegara. Modal awal telah dimiliki, yakni akses pasar, kualitas unggulan, kuantitas dan kontinuitas.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan beras merah dan hitam telah dikirim ke Batam. Dari pulau itu, produk pertanian organik asal Karanganyar ini dikenalkan ke Singapura dan Malaysia.
"Pintu ekspor itu dari sini (pertanian organik). Dikelola terus dan disempurnakan. Di Karanganyar sudah ada desa organik yang terus meluas," kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono saat menyambut Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi di Desa Ngemplak, Karangpandan, Karanganyar, Rabu (11/12).
Aneka produk pertanian organik itu dihasilkan 15 desa yang telah ditetapkan penghasil beras organik. Total lahan yang dikembangkan sekitar 300 hektare. Lebih lanjut dikatakan, produk tersebut perlu memenuhi kriteria kuantitas, kualitas dan kontinuitas karena pasar membutuhkan kepastian.
Pengurus BUMDes Bersama 'Lawu Sejahtera' Budi Sapto Anggoro mengatakan produk pertanian organik asal 15 desa telah dikemas sesuai kaidah. Produk tersebut direkomendasi dan memiliki jaminan kualitas. Beberapa merek telah diterima di pasar modern.
"Di BUMDes ini, dilakukan packaging. Juga ada gudang rice mill dan pengeringan," katanya.
Wamendesa Budi Arie Setiadi usai mengunjungi BUMDes Desa Ngemplak, dilanjutkan BUMDes di Desa Gentungan Mojogedang yang mengelola embung.