Jakarta, Gatra.com - Head of Corporate Marketing Communications PT Avrist Assurance, Ernest Febrianto, mengatakan, kaum perempuan mendominasi sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tanah Air. Namun, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Indonesia per Maret 2019 tercatat sekitar 9,4% setara dengan 25,14 juta orang, kelompok yang rentan kemiskinan adalah perempuan, lansia, anak, dan penyandang disabilitas.
"Dengan memperdayakan perempuan itu sangat penting, melihat angka kemiskinan kita tahu bahwa ada dua hal yang membuat hal tersebut cukup susah. Yang pertama, akses terhadap bisnis tersendiri dan kedua juga masalah finansial," katanya saat acara Avrist Warrior Woman Media Talk Show di Union Space Satrio Tower, Jakarta, Selasa (10/12).
Menyadari pentingnya pemberdayaan ekonomi perempuan Indonesia, Avrist Assurance berkolaborasi dengan Yayasan Visi Maha Karya dan Internasional Women's Federation of Commerce and Industry (IWFCI) meluncurkan program Avrist Warrior Woman (AWW) pada tanggal 5 September 2019.
"Program ini memberikan pelatihan kewirausahaan, khususnya untuk kamu perempuan difabel, ibu dari anak difabel, remaja yatim piatu dan duafa, terdapat 20 peserta yang mengikuti program ini," ujar Pembina Yayasan Visi Maha Karya, Arief Adinoto.
Adapun Yayasan Visi Maha Karya, lanjutnya, terdapat 100 orang tunadaksa, dan 100 orang dari yatim piatu dan duafa. Mereka diseleksi sesuai kriteria dan ketentuan dan dilihat dari antusias, karakter mereka dan tentunya untuk kaum perempuan untuk bisa mengikuti program tersebut.
"Kami memberikan pelatihan kewiraushaan dari mulai pemberian teori mentoring secara internship, kami juga memberikan penyuluhan di luar dari kurikulum kewirausahaan, seperti parenting kekerasan, estetika, dan metode. Kami pun selain memberikan toeri, ada juga main programming, dan desain produk," ujar Sekretaris Jendral IWFCI Indonesia, Marisa Ardani.
Ia menambahkan bahwa semua orang, khususnya wanita, mereka sangat butuh dukungan akses untuk kewirausahan pengetahuan dan akses permodalan. "Saya yakin banget kita optimis apabila kita bersama-bersama berkolaborasi untuk kaum pra sejahtera," ujarnya.
"[Sebanyak] 20 para peserta mengikuti pelatihan ini selama tiga bulan penyuluhan, dan sekarang hasil dari pelatihan ini sudah terlihat dari 20 orang ini, bisnis yang mereka kembangkan dari mulai bisnis di bidang kuliner, kecantikan, dan fashion," kata Arief.
Mereka berharap program AWW ke depannya akan terus berkembang dan menjangkau lebih banyak pihak lagi untuk memperdayakan masyarakat.
Reporter: SAR