Jakarta, Gatra.com - Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menggelar pameran bertajuk "Mengingat-Ingat Sanento Yuliman" yang memamerkan berbagai karya seorang pelukis dan kritikus seni rupa Sanento Yuliman (1941-1992) di Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat (11/12).
Plt. Ketua Umum DKJ Danton Sihombing mengatakan, pameran ini berupaya mengingat apa saja yang sudah dikerjakan Sanento serta mengembalikan khazanah gagasan dan pemikirannya.
"Sanento dikenal sebagai sosok yang mendorong gagasan kritis dunia seni rupa Indonesia," kata Danton.
Sementara itu, kurator pameran Hendro Wiyanto mengatakan bahwa Sanento memiliki arsip yang kaya raya. Banyak hal yang sudah dikerjakan Sanento. Hendro menyebutnya sebagai kritikus seni rupa terbesar di Indonesia.
"Acara ini mendorong kita tidak hanya sekedar mengingat tetapi juga membaca kembali dan mengkaji kembali beberapa pikiran Sanento," kata Hendro.
Hendro tidak memungkiri, Sanento merupakan sosok yang sudah mulai dilupakan di wilayah seni rupa Indonesia. Untuk itu, dalam kesempatan ini DKJ juga meluncurkan buku kumpulan kritik dan esai dari Sanento bertajuk "Estetika yang Merabunkan".
"Arsip ini ditampilkan dalam bentuk buku. Orang bakal mengenali lagi arsip itu sebagai sesuatu yang lebih konkrit. Ia penulis esai yang sangat cemerlang," kata Hendro.