Banjarnegara, Gatra.com - Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Banjarnegara hingga November 2019 mencapai 22 kasus. Jumlah ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 lalu.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarnegara, Ahmad Setiawan mengatakan, tahun 2018 silam Banjarnegara berhasil menurunkan AKI hingga di angka sembilan kasus. Namun, tahun ini kembali meningkat karena sejumlah faktor.
"Salah satunya keterbatasan tenaga ahli dan tenaga spesialis di rumah sakit. Ini juga sangat berpengaruh. Meskipun Puskesmas sudah dikuatkan, masalahnya jika pasien harus dirujuk ke rumah sakit, ketersediaan tenaga ahli seperti dokter spesialis kandungan juga memengaruhi penanganan," ujarnya, Rabu (11/12).
Ahmad berharap, tenaga kesehatan terus ditambah terutama tenaga ahli atau spesialis kandungan. Di Banjarnegara, hanya ada dua orang dokter spesialis yang bekerja penuh waktu.
Menurutnya, kurangnya tenaga dokter spesialis ini menimbulkan masalah lain saat harus merujuk pasien. Seringkali pasien harus dilarikan ke luar daerah atau ke rumah sakit yang lebih lengkap.
"Faktor keterlambatan ini diduga menjadi salah satu faktor tingginya AKI yang sampai bulan Oktober 2019 jumlahnya sudah mencapai 22 orang. Di Wonosobo saja sudah punya lima spesialis, Banyumas 21, kabupaten tetangga lain sudah puluhan jumlahnya," katanya.