Home Ekonomi Kota Padang Batal Jadi Tuan Rumah PENAS Tani 2020, Ada Apa?

Kota Padang Batal Jadi Tuan Rumah PENAS Tani 2020, Ada Apa?

Padang, Gatra.com - Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar) gagal menjadi tuan rumah perhelatan Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan Ke-16 pada 2020 mendatang. Keputusan pembatalan Kota Padang menjadi tuan rumah tertuang dalam surat dengan nomor 253/12975/DTPHP/12/2019, ditandatangani Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno tertanggal 3 Desember 2019. 
 
Kota Padang disepakati menjadi tuan rumah berdasarkan hasil Rembug Utama Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional pada PENAS XV Petani Nelayan Tahun 2017 di Aceh. Rencananya akan diselenggarakan di Kelurahan Aie Pacah Kecamatan Koto Tengah, Kota Padang dengan jumlah peserta sebanyak 50.000 orang. 
 
"Menindaklanjuti surat Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian selaku penanggungjawab PENAS Tani Nelayan 2020, merekomendasikan agar lokasi PENAS Tani yang semula di Kota Padang untuk dipindahkan ke Kabupaten Padangpariaman," ujar Irwan Prayitno.
 
Maka Surat Gubernur Sumbar Nomor 253/8093/Distanhorbun/2017 tanggal 10 Juli 2017 perihal penunjukan Kota Padang sebagai tuan rumah PENAS Tani Nelayan 2020 dinyatakan batal.
 
Pemindahakan ini terkesan janggal dan mendadak, sebab Kota Padang sudah memulai beberapa rangkaian kegiatan dan memasang spanduk serta baliho di beberapa titik guna mengajak masyarakat untuk mendukung dan menyukseskan PENAS Petani Nelayan 2020 di Kota Bengkuang tersebut. 
 
Pembatalan tersebut juga dibenarkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sumbar, Chandra. Namun Chandra membantah jika kepindahan lokasi kegiatan dilakukan secara tergesa-gesa.
 
"Iya lokasi PENAS Tani dipindahkan ke Kabupaten Padangpariaman, lebih tepatnya di Duku. Kalau secara tiba-tiba tidak juga. Lahan yang akan digunakan sebagai lokasi kegiatan masih bermasalah dengan masyarakat," ujar Chandra saat dihubungi, Rabu (11/12).
 
Dia menyebutkan permasalahan yang sempat menimbulkan keributan, sehingga jika diteruskan akan menimbulkan permasalahan lain dikemudian hari. "ini acara besar, tentu tidak baik kalau kalau ribut-ribut seperti itu. Beberapa kali ditinjau orang pusat tidak juga kunjung kelar. Makanya orang pusat memindahkan. Ini keputusan orang pusat, bukan keputusan Pemerintah Provinsi," ucapnya.
 
Pekan Nasional (PENAS) Petani dan Nelayan Indonesia merupakan ajang berkumpul bagi para kontak tani, nelayan dan petani hutan. Forum ini mempertemukan para petani, penyuluh, pihak swasta, dan pemerintah sebagai wadah edukasi, pertukaran informasi, pengembangan kemitraan, dan jejaring kerjasama. Kegiatan ini diadakan 3 tahun sekali dan kini sudah ke-16 kalinya.
686