New York, Gatra.com - Enam orang, termasuk seorang perwira polisi dan dua tersangka pria bersenjata, tewas dalam baku tembak selama berjam-jam di dekat kuburan dan toko kelontong halal di Jersey City, New Jersey.
Kedua tersangka tewas bertindak sendirian. Kepala Kepolisian Kota Jersey Michael Kelly mengatakan pada konferensi pers beberapa jam kemudian di kota terbesar kedua di negara bagian itu, yang terletak tepat di seberang Sungai Hudson dari Manhattan.
"Gerakan mereka cepat dan terus menerus selama empat jam di daerah itu," kata Kelly pada konferensi pers dikutip dari Reuters, Rabu (11/12).
Tidak ada bukti langsung bahwa pertumpahan darah itu adalah kejahatan rasial atau terkait teror. Kelly mengatakan, dia yakin warga sipil dan detektif itu semua terkena tembakan dari para tersangka, yang tiba dengan truk curian dan menahan polisi di sekitar toko selama berjam-jam sebelum penembakan berakhir.
Dua petugas polisi dan seorang warga sipil terluka, namun dilaporkan dalam kondisi stabil, sebagaimana Kantor Kejaksaan Wilayah Hudson diposting di Twitter.
Polisi mengatakan dua petugas yang terluka itu dibebaskan dari rumah sakit. Kelly mengatakan, insiden itu terjadi di lingkungan Jersey City, kota campuran rasial dengan sekitar 265.000 penduduk.
“Lingkungan ini memiliki tantangan. Itu telah menjadi lingkungan yang jauh lebih aman, jauh lebih baik selama dua tahun terakhir, tiga tahun atau lebih. Kami hanya bisa mengatakan orang-orang yang tinggal di lingkungan itu mendukung kepolisian. Mereka di luar sana hari ini menunjukkan dukungan," jelasnya.
Presiden A.S. Donald Trump dalam Twitter menyebut, "Baru saja menerima pengarahan tentang penembakan mengerikan yang terjadi di Jersey City, NJ. Pikiran & doa kami adalah bersama para korban & keluarga mereka selama masa yang sangat sulit & tragis ini. Kami akan terus memantau situasi saat kami membantu pejabat lokal & negara di lapangan.”