Brasilia, Gatra.com - Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, menyebut juru kampanye perubahan iklim asal Swedia, Greta Thunberg, sebagai "anak nakal". Pernyataan dilontarkan setelah orang nomor satu di Brazil ini dikritik oleh remaja berusia 16 tahun tersebut terkait adanya protes terhadap penembakan dua warga suku asli Amazon tiga hari lalu.
Greta mengatakan, orang-orang Indian mati karena mereka membela [hutan] Amazon. Bagaimana media bisa memberi ruang bagi anak nakal seperti itu," kata Bolsonaro kepada wartawan.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (11/12), dua lelaki pribumi dari suku Guajajara di Amazon timur ditembak mati pada hari Sabtu lalu. Insiden serupa juga terjadi pada bulan lalu, anggota suku terkemuka yang ditembak mati karena mempertahankan hutan hujan Amazon dari kerusakan.
"Masyarakat adat secara harfiah dibunuh karena berusaha melindungi hutan dari deforestasi ilegal. Lagi dan lagi. Sangat memalukan bahwa dunia tetap diam tentang hal ini" tulis Thunberg dalam tweet pada hari Senin yang membuat Bolsonaro marah.
Komunitas pribumi di Brazil menghadapi kekerasan yang meningkat sejak Bolsonaro menjabat pada bulan Januari. Dia mengeluarkan kebijakan untuk mengurangi hak-hak suku atas tanah dan memungkinkan eksploitasi komersial pada tanah adat.
Masyarakat adat telah menghadapi banyak kekerasan, terutama dari penebang liar dan penambang. Atas kasus pembunuhan Guajajara, Bolsonaro mengatakan kepada wartawan "setiap kematian mengkhawatirkan" dan pemerintahnya akan menegakkan hukum terhadap praktik deforestasi ilegal.
Sebagai informasi, Thunberg telah menyoroti perjuangan masyarakat adat dunia untuk melindungi lingkungan pada KTT perubahan iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa di Madrid beberapa waktu lalu.