New Clark, Gatra.com - Peraih emas cabang olahraga (cabor) atletik nomor 3.000 M Steeplechase, Purwanto Atjong Tio harus berpuas dengan hasil perunggu pada SEA Games XXX Filipina 2019. Pertandingan berlangsung di Athletics Stadium di New Clark, Filipina, Selasa malam (10/12).
"Saya minta maaf sekali pada masyarakat Indonesia tidak bisa mempertahankan emas. Karena ya di tahun ini ada banyak cedera. Saya baru sekitar dua, tiga bulan ini baru sembuh," ucapnya.
Emas dan perak direbut oleh atlet Vietnam. Peringkat pertama yakni Do Quoc Luat dengan catatan waktu 9 menit 4,50 detik. Disusul Nguyen Trung Cuong yang berselisih tipis yakni 9 menit 4,54 detik. Sementara Atjong berlari selama 9 menit 10,02 detik. Padahal pada SEA Games 2017 Kuala Lumpur, dia meraih emas.
"Saya dapat nomor tiga ini sebenarnya Alhamdulillah sih. Saya masih bisa memberikan medali," imbuhnya.
Atjong menjelaskan cedera dia berawal dari retakan di kaki kanan. Kemudian, dia kerap berlari dengan menumpukan berat badan di kaki kiri. Belaku, bagian betis kirinya terdampak dan malah cedera pula. Dia mengakui kondisi kakinya saat ini hanya 70 persen. Usai ASIAN Games Indonesia 2018, cedera dia makin parah.
Dampaknya, selama masa latihan selama ini dia tidak berani latihan kecepatan. Sebab sekali latihan, otot kakinya tertarik kuat. Dia lebih ke latihan endurance.
"Memang kekurangan saya itu. Saya tidak latihan kecepatan. Makanya saya strateginya saya tarik di awal. Kalau di awal, ada ngikut satu, dua orang, kan bisa saya amankan medali. Daripada saya menunggu-nunggu, jelas-jelas saya tidak punya speed, nanti malah kemungkinan dapat medali kecil," jelasnya.
Ke depannya, Atjong memutuskan tak ikut Olimpiade Tokyo 2020. Dia akan memasuki masa pemulihan lebih lanjut demi melaju di SEA Games Vietnam 2021.